Penjualan Ritel Anjlok 95% Imbas Corona, 150 Ribu Karyawan Dirumahkan

Image title
31 Maret 2020, 14:52
Suasana Mall Blok M, Jakarta Selatan yang tampak sepi, Selasa (24/3/2020). Kinerja penjualan ritel di pusat perbelanjaan turun drastis, sebesar 95%. Kondisi ini membuat 150.000 karywan dirumahkan.
Adi Maulana Ibrahim|Katadata
Suasana Mall Blok M, Jakarta Selatan yang tampak sepi, Selasa (24/3/2020). Kinerja penjualan ritel di pusat perbelanjaan turun drastis, sebesar 95%. Kondisi ini membuat 150.000 karywan dirumahkan.

Penjualan sektor ritel, khususnya pusat perbelanjaan, turun 95% imbas adanya pandemi corona. Kondisi ini menyebabkan 150.000 karyawan yang bekerja di pusat perbelanjaan dirumahkan.

Ketua Umum Himpunan Peritel dan Penyedia Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) Budihardjo Iduansjah mengatakan, proses merumahkan karyawan telah dilakukan secara bertahap, hingga situasi kembali pulih.

Advertisement

Meski merumahkan karyawan, Budihardjo menjelaskan, pelaku usaha masih tetap membayarkan kewajiban upah para karyawannya.

"Toko yang ditutup otomatis karyawan dirumahkan, tapi kami tetap melakukan kewajiban pembayaran upah. Karyawan masih menerima upah 50%-60% dari total gaji yang diterima," kata Budihardjo kepada Katadata.co.id, Selasa (31/3).

Budihardjo merinci, jenis toko yang tutup di pusat perbelanjaan antara lain, fesyen, peralatan olah raga, cafe, restauran dan perhiasan. Sementara, apotik dan toko kebutuhan pokok masih diperbolehkan beroperasi.

(Baca: Omzet Harian Sarinah Terjun Bebas Terdampak Corona, Hanya Rp 30 Juta)

Halaman:
Reporter: Tri Kurnia Yunianto
News Alert

Dapatkan informasi terkini dan terpercaya seputar ekonomi, bisnis, data, politik, dan lain-lain, langsung lewat email Anda.

Dengan mendaftar, Anda menyetujui Kebijakan Privasi kami. Anda bisa berhenti berlangganan (Unsubscribe) newsletter kapan saja, melalui halaman kontak kami.

Artikel Terkait

Advertisement