Wall Street Menghijau, Indeks S&P 500 dan Nasdaq Cetak Rekor Tertinggi
Bursa saham Amerika Serikat menanjak pada perdagangan Selasa (1/9). Indeks S&P 500 dan Nasdaq bahkan mencatat rekor penutupan tertinggi dipimpin oleh kenaikan saham perusahaan di sektor teknologi, seperti Apple dan Zoom.
Kenaikan harga saham pada Selasa menambah keuntungan bulanan kelima secara berturut-turut di bursa Wall Street. Kenaikan tertinggi terjadi pada Agustus dengan indeks S&P 500 tercatat menembus rekor tertinggi dalam lebih dari tiga dekade berkat saham-saham teknologi dan kebijakan bank sentral.
Harga saham Apple Inc naik hampir 4% pada Selasa, sehari setelah mencetak rekor harga tertinggi. Lonjakan harga saham terjadi setelah sebuah laporan mengatakan perusahaan telah meminta pemasok untuk membuat setidaknya 75 juta iPhone 5G untuk akhir tahun ini.
Harga saham Zoom Video Communications Inc bahkan melonjak 40,8% setelah perusahaan konferensi video menaikkan proyeksi pendapatan setelah mengubah lebih banyak basis pengguna gratisnya yang besar menjadi langganan berbayar. Bersama pula dengan kenaikan harga saham Amazon.com Inc, itu memberikan dorongan terbesar Nasdaq untuk hari itu.
Investor mengutip momentum teknologi sebagai alasan utama keuntungan harga saham pada Selasa, dengan beberapa bantuan dari data dan politik.
Kepala Ekuitas & Strategi Derivatif AS di BNP Paribas di New York Greg Boutle menyebut perusahaan teknologi mendapat keuntungan dari tren kerja dari rumah yang dipicu pandemi dan suku bunga yang lebih rendah
"Saat ini pasar melihat banyak momentum positi. Jadi jika Anda mendapatkan data yang bagus dan apa pun dari lanskap politik tampaknya bergerak lebih ke arah kompromi," kata Boutle.
Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin mengatakan akan menelepon Ketua DPR Nancy Pelosi tentang negosiasi bantuan virus corona yang terhenti pada Selasa malam. Sementara Kepala Staf Gedung Putih Mark Meadows berharap Senat Partai Republik untuk mengangkat RUU bantuan COVID-19 yang ditargetkan minggu depan.
Sehari sebelunnya, data ISM menunjukkan aktivitas pabrik AS berkembang untuk bulan ketiga berturut-turut ke pembacaan 56,0 pada Agustus, tertinggi sejak November 2018. Angka-angka tersebut mengikuti survei manufaktur yang menggembirakan dari China dan Eropa pada hari sebelumnya.
Namun, ketenagakerjaan terus tertinggal, menurut data ISM, mendukung pandangan bahwa pemulihan pasar tenaga kerja kehilangan momentum. Investor akan terus memantau laporan pekerjaan bulanan AS yang akan dirilis pada Jumat.
Pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat mengalami kontraksi dalam hingga 32,9% pada kuartal II-2020 dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Angka itu merupakan yang terburuk sepanjang sejarah, sekaligus membawa AS ke jurang resesi.