Pertama Kalinya, Senat AS Tolak Hak Veto Trump atas RUU Pertahanan

Agustiyanti
2 Januari 2021, 13:05
senat AS, ruu pertahanan, veto trump, donald trump, amerika serikat, stimulus AS
ANTARA FOTO/REUTERS/Jonathan Ernst/WSJ/dj
Ilustrasi. Para senator memberikan suara 81-13 untuk mengamankan dua pertiga mayoritas yang dibutukan demi mengabaikan veto Trump.

Presiden Donald Trump mendapatkan penolakan dari Senat AS yang dikuasai oleh partainya sendiri dari Republik atas RUU pertahanan yang diajukannya. Ini pertama kalinya senat tak sejalan dengan Trump selama kepemimpinannya dalam empat tahun terakhir.

Dikutip dari CNN, para senator memberikan suara 81-13 untuk mengamankan dua pertiga mayoritas yang dibutukan demi mengabaikan veto Trump dalam pertemuan Hari Tahun Baru yang jarang terjadi. Delapan veto Trump sebelumnya diloloskan oleh Senat.

Mayoritas anggota Senat berasal dari Partai Republik yang mendukung Trump selama memimpin AS. Namun sejak kalah dalam pemilihan ulang pada November, Trump mengancam mereka karena tidak sepenuhnya mendukung langkahnya yang menduga terdapat fraud pada proses pemilu.

RUU Pertahanan yang diveto Trump mencakup kenaikan gaji untuk tentara Amerika dan modernisasi peralatan. Namun, RUU ini tidak mencabut pasal 230 yang melindungi perusahaan internet untuk bertanggung jawab atas apa yang diposting di situs mereka oleh mereka atau pihak ketiga.

Beberapa jam setelah vetonya diabaikan, Trump menanggapinya melalui cuitan di Twitter. "Senat kita baru saja melewatkan kesempatan untuk menyingkirkan Pasal 230 yang memberikan kekuasaan terbesar kepada perusahaan-perusahaan teknologi besar. Mengedihkan," kata Trump. Gedung Putih belum menanggapi permintaan CNN untuk mengomentari penolakan atas veto Trump.

RUU juga mencakup ketentuan untuk membatasi berapa banyak yang yang dapat dipindahkan Trump untuk tembok perbatasannya dan meminta militer untuk mengganti nama pangkalan yang dinamai berdasarkan tokoh-tokoh dari Konfederasi.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...