Beda dengan Pfizer, AstraZeneca Tak Yakin Vaksin Booster Dibutuhkan

Agustiyanti
30 Juli 2021, 07:38
vaksin booster, vaksin dosis ketiga, astrazeneca, vaksin Covid-19, pfizer,
ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/rwa.
Ilustrasi. Pendapatan AstraZeneca dari vaksin Covid-19 mencapai hampir US$1,2 miliar pada paruh pertama tahun ini.

Produsen vaksin Covid-19, AstraZeneca belum yakin apakah vaksin booster atau dosis ketiga vaksin dibutuhkan untuk perlindungan lanjutan terhadap virus corona. Perkembangan varian Delta yang membuat efikasi vaksin menurun membuat produsen asal Amerika Serikat, Pfizer merekomendasikan untuk memberikan vaksin booster.

CEO Pascal Sorio mengatakan, pihaknya belum memiliki jawaban yang tepat apakah suntikan booster akan dibutuhkan. Menurut dia, ada dua dimensi kekebalan yang dihasilkan vaksin yakni dari antibodi yang cenderung menurun seiring waktu dan sel-T yang berfungsi mencegah keparahan penyakit.

"Sel-T cenderung melindungi orang dari penyakit parah, dan juga memberikan daya tahan. Dengan teknologi yang kami gunakan, kami memiliki produksi sel-T yang sangat tinggi," kata Soriot pada Kamis (30/), seperti dikutip dari CNBC.

Sel T adalah sejenis sel darah putih yang memainkan peran berbeda dalam mempertahankan tubuh melawan virus yang menyerang. Mereka dapat menyerang patogen atau mendukung sel darah putih yang berbeda dalam produksi antibodi. Antibodi, menurut dia, mencegah virus menyerang sel, tetapi tidak bertahan selama sel T.

"Kami berharap vaksin kami melindungi untuk jangka waktu yang lama. Jadi apakah akan membutuhkan booster ketiga atau tidak, masih belum jelas, hanya waktu yang akan menjawabnya," ujarnya.

Soriot menambahkan bahwa satu-satunya cara untuk memastikan apakah suntikan booster benar-benar diperlukan adalah dengan melihat apakah kemanjuran vaksin menurun seiring waktu.

"Kami tahu bahwa vaksin kami memiliki penurunan antibodi dari waktu ke waktu. Namun, kami belum melihat penurunan kemanjuran. Agak dini untuk menilai, hanya waktu yang akan memberi tahu, dan saya berharap sel-T akan memberikan perlindungan jangka panjang yang tahan lama ini," katanya.

Pada Rabu (28/7), CEO Pfizer Albert Bourla mengatakan bahwa perusahaa sangat yakin bahwa dosis ketiga vaksinnya akan memberikan kekebalan yang cukup untuk melindungi dari varian delta Covid yang menyebar lebih cepat.

Komentar Bourla muncul setelah sebuah penelitian menemukan efektivitas vaksin Pfizer-BioNTech menurun rata-rata 6% setiap dua bulan, dan vaksin bekerja paling efektif antara satu minggu dan dua bulan setelah menerima dosis kedua suntikan.

Halaman:
Reporter: Wayan Aristana Prawira
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...