Bank Sentral Inggris Beri Sinyal Naikkan Bunga Akibat Lonjakan Inflasi
Bank sentral Inggris, Bank of England (BoE) memberilan sinyal akan mulai menaikkan suku bunga dalam waktu dekat. Ini akan menjadi kenaikan suku bunga pertama kalinya sepanjang pandemi Covid-19 seiring risiko inflasi yang meningkat.
Gubernur BoE Andrew Bailey mengatakan, lonjakan inflasi mungkin hanya akan bersifat sementara. Kendati demikian, kenaikan inflasi yang dipicu oleh kenaikan harga energi mungkin dapat bertahan lama dengan risiko kenaikan yang lebih tinggi.
"Kebijakan monter tidak dapat membantu mengatasi masalah dari sisi supply, kami harus bertindak dan harus melakukan sesuatu jika kita melihat risiko, terutama terhadap inflasi dan ekspektasi inflasi jangka menengah," kata Bailey awal pekan ini seperti dikutip dari Reuters, Senin (18/10).
BoE telah memperkirakan tingkat inflasi Inggris akan melampaui 4%, dua kali lebih tinggi dari targetnya. Hal ini dipengaruhi kegiatan ekonomi dunia yang mulai dibuka kembali, kekurangan pasokan dan staf, dan pada saat yang sama juga menghadapi lonjakan harga energi.
"Dan itulah mengapa kami di Bank of England telah memberi sinyal, dan ini adalah peringatan lainnya bahwa kami harus bertindak. Tapi tentu saja tindakan itu akan diumumkan dalam pertemuan kebijakan moneter kami," kata Bailey.
Pasar mulai mengantisipasi BoE akan memulai rencana tersebut akhir tahun ini atau awal tahun depan. Dengan demikian, BoE juga diramal akan menjadi bank sentral besar pertama di dunia yang akan memulai mengakhiri periode stimulus moneternya.
Bailey juga mengkhawatirkan keterbatasan jumlah tenaga kerja saat ekonomi mulai naik. Meski demikian, ia juga menyebut pasar tenaga kerja di Inggris telah bangkit lebih kuat, ditandai dengan jumlah pekerja muda dan tua yang masuk ke pasar tenaga kerja telah meningkat.