PLN Harus Beli Batu Bara dengan Harga Pasar, Bagaimana Efeknya?

Image title
11 Januari 2022, 11:55
batu bara, PLN, Luhut pandjaitan, harga DMO, DMO
ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi/foc.
Kebijakan pembelian batu bara dengan harga pasar oleh PLN merupakan salah satu solusi Luhut untuk mengatasi masalah kekurangan pasokan batu bara di pembangkit-pembangkit milik PLN yang kerap terjadi.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan menyebut PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) akan membeli batu bara dengan harga pasar. Saat ini, PLN membeli batu bara dengan harga khusus melalui kebijakan domestic market obligation (DMO) dipatok sebesar US$ 70 per ton.

Kebijakan ini merupakan salah satu solusi Luhut untuk mengatasi masalah kekurangan pasokan batu bara di pembangkit-pembangkit milik PLN yang kerap terjadi. Agar tidak memberatkan PLN, Luhut menyebut, pemerintah akan membentuk Badan Layanan Umum yang berfungsi menanggung selisih harga DMO dengan harga pasar yang harus dibayarkan PLN. 

"Jadi nanti kalau ada selisih harga basis US$ 70 per ton dengan harga pasar, BLU yang akan membayarkan dari iuran perusahaan batu bara. Semua perusahaan batu bara memiliki kewajiban yang sama untuk menyubsidi," kata dia. 

Dengan demikian, menurut dia, iuran perusahaan batu bara yang dipungut BLU ini akan disesuaikan dengan kondisi selisih harga batu bara yang harus dibayarkan PLN dengan harga pasar.  Luhut telah meminta tim lintas Kementerian/Lembaga untuk merumuskan mekanisme BLU untuk memungut iuran ekspor batu bara tersebut. Badan ini kemungkinan dibentuk dalam satu hingga dua bulan ke depan.

Adapun selama proses pembentukan BLU ini masih berlangsung, harga batu bara yang dibeli PLN tetap dipatok US$ 70 per ton.

Saat dikonfirmasi terkait rencana kebijakan ini, Executive Vice President Komunikasi Korporat PLN Agung Murdifi enggan berkomentar. Pesan WhatsApp yang dikirimkan Katadata.co.id tidak pernah direspons.

Sementara Direktur Center of Economic and Law Studies Bhima Yudhistira menilai kebijakan ini justru akan menambah beban bagi keuangan PLN meskipun selisih harga yang dibayarkan PLN dan harga pasar dibayarkan oleh BLU.

Menurut dia, persoalan sebenarnya ada pada kepatuhan dari masing-masing produsen batu bara. Jika menggunakan skema mengikuti harga pasar, ia meragukan, apakah para produsen batu bara nantinya akan membayar iuran secara sesuai tepat waktu.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...