Harga Minyak Dunia Anjlok 3% Akibat Kekhawatiran Resesi Ekonomi
Harga minyak dunia anjlok 3% pada Jumat (23/9) akibat kekhawatiran penurunan permintaan seiring kenaikan suku bunga dan dolar yang lebih kuat. Namun, penurunan harga minyak masih dibatasi oleh kampanye mobilisasi Moskow dalam perangnya dengan Ukraina dan kebuntuan untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir Iran.
Minyak mentah berjangka Brent turun US$2,81, atau 3,11% menjadi US$ 87,65 per barel, sedangkan minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS anjlok US$2,93 atau 3,51%, menjadi US$80,56.
Kontrak Brent dan WTI bulan depan masing-masing turun 4,03% dan 5,37% selama seminggu terakhir.
Ekuitas global mencapai level terendah dua tahun pada Jumat (23/9), sedangkan indeks dolar mencapai level tertinggi dalam dua dekade, memberikan tekanan pada minyak.
"Kekhawatiran resesi, kenaikan suku bunga lebih lanjut dan kekuatan dolar yang diakibatkannya mengalahkan dampak dari ketegangan geopolitik," kata Tamas Varga, analis minyak di PVM Oil Associates, seperti dikutip dari Reuters.
Ia menilai, kenaikan harga minyak akan terbatas akibat dolar yang menguat meskipun referendum akhir pekan di bagian timur Ukraina dapat lebih meningkatkan ketegangan antara Rusia dan Barat. Ketegangan akan meningkat, terutama jika sekutu Ukraina memberikan bantuan tambahan bagi Ukraina untuk merebut kembali wilayah tersebut.