Kronologi Trump Hadapi Tuntutan Pidana Terkait Suap Aktris Porno

Mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang didakwa melakukan tindak pidana menyerahkan diri kepada pihak berwenang di Manhattan pada Selasa, (5/4) dan muncul di ruang sidang pada sore hari. Meski Trump sudah didakwa sejak pekan lalu, baru pada sidang Selasa (4/4), isi dakwaan terhadapnya terungkap di publik. 

Dakwaan terhadap Trump berfokus pada keterlibatan mantan presiden dalam pembayaran uang suap kepada bintang porno, Stormy Daniels, yang mengatakan pernah melakukan perselingkuhan dengan Trump. 

Sekelompok pendukung Trump, termasuk Perwakilan Marjorie Taylor Greene dari Georgia, mengadakan rapat umum di luar gedung pengadilan untuk memprotes jaksa wilayah Manhattan, Alvin L. Bragg, yang mengajukan dakwaan. Aparat penegak hukum dari beberapa lembaga juga telah menghabiskan waktu berminggu-minggu untuk mempersiapkan kemungkinan protes atau kerusuhan.

Bragg mulai meniliti dugaan suap yang dilakukan oleh Michael D. Cohen, orang yang menangani masalah Trump pada musim panas lalu. Jaksa menuntut dewan juri pada Januari dan para juri memilih untuk mendakwa Trump pada Kamis lalu.

Pidana terhadap Trump ini masih bergantung pada teori hukum yang belum teruji, masih jauh dari pasti.

Berikut kronologinya:

Mengutip The Wall Street Journal, tuduhan ini berasal dari pembayaran yang dilakukan kepada Ms. Daniels pada Oktober 2016 selama minggu-minggu terakhir kampanye kepresidenan, mencoba menjual ceritanya tentang perselingkuhannya dengan Trump.

Perwakilan Ms Daniels menghubungi The National Enquirer untuk menawarkan hak eksklusif atas kisahnya. David Pecker, penerbit tabloid dan sekutu lama Tuan Trump lantas  tak hanya membeli cerita Daniels tetapi mencari cerita perselingkuhan lain Trump dan membayar agar tak pernah dipublikasikan. 

Packer dan editor tabloit tersebut Dylan Howard menjadi penengah kesepakatan terpisah antara  Cohen dan pengacara Daniels  secara terpisah. Cohen kemudian membayar US$130.000.

Pada 2018, Cohen mengaku bersalah atas sejumlah tuduhan, termasuk kejahatan keuangan kampanye federal yang melibatkan uang tutup mulut. Pembayaran itu, menurut jaksa federal, merupakan sumbangan yang tidak pantas atas kampanye Trump.

Pada hari-hari setelah pengakuan bersalahCohen, kantor kejaksaan membuka penyelidikan kriminalnya sendiri atas masalah tersebut. Sementara jaksa federal berfokus pada Cohen, penyelidikan jaksa wilayah berpusat pada Trump.

Apa yang terjadi selanjutnya?

Trump mengaku tidak bersalah pada Selasa (4/4) dan kemudian meninggalkan gedung pengadilan untuk melakukan perjalanan kembali ke perkebunan Mar-a-Lago miliknya di Florida. Hakim yang mengawasi kasus tersebut, Juan Merchan, akan menetapkan tanggal untuk proses formal berikutnya, yang bisa memakan waktu beberapa bulan lagi. Sementara itu, jaksa dan pengacara pembela akan bertukar dokumen dan mengajukan mosi.

Bagaimana Trump menyerahkan diri?

Trump menjalani langkah-langkah rutin pemrosesan penangkapan kejahatan di New York Meskipun standar untuk terdakwa yang ditangkap atas tuduhan kejahatan diborgol, pengecualian dibuat untuk mantan presiden.

Trump didamping oleh agen bersenjata dari Dinas Rahasia AS di setiap langkahnya, mulai dari saat dia ditahan hingga penampilannya di hadapan hakim di Gedung Pengadilan Pidana. Para agen tersebut diwajibkan oleh hukum untuk melindunginya setiap saat.

Setelah dia didakwa, dia dibebaskan atas pengakuannya sendiri karena dakwaan tersebut hanya berisi tuduhan kejahatan tanpa kekerasan. Di bawah undang-undang New York, jaksa penuntut tidak dapat meminta terdakwa ditahan dengan jaminan dalam kasus seperti itu.

Apakah Trump Bersalah?

Saat mengaku bersalah di pengadilan federal, Cohen menuding bosnya. Menurut dia, Trump lah yang mengarahkannya untuk membayar. Daniels, sebuah anggapan yang kemudian dikuatkan oleh jaksa penuntut.

Jaksa juga mengajukan pertanyaan tentang cek penggantian bulanan Trump kepada Cohen. Mereka mengatakan di surat-surat pengadilan bahwa perusahaan Trump salah memperhitungkan pembayaran bulanan sebagai biaya hukum . Cohen. Meskipun Cohen adalah seorang pengacara dan menjadi pengacara pribadi Trump setelah dia menjabat, tidak ada perjanjian pembayaran seperti itu. Penggantian itu tidak terkait dengan layanan hukum apa pun yang dilakukan Cohen.

Cohen mengatakan bahwa Trump mengetahui tentang perjanjian pengikut palsu, sebuah tuduhan yang dapat menjadi dasar kasus terhadap mantan presiden ini.

Di New York, memalsukan catatan bisnis dapat dianggap sebagai kejahatan, meskipun termasyk pelanggaran ringan. Untuk mengangkat kejahatan menjadi tuduhan kejahatan, jaksa  harus menunjukkan bahwa niat untuk menipu yang dilakukan Trump, termasuk niat untuk melakukan atau menyembunyikan kejahatan kedua.

Dalam hal ini, tindak pidana kedua tersebut dapat menjadi pelanggaran terhadap undang-undang pemilu. Meskipun uang tutup mulut tidak secara inheren ilegal, jaksa penuntut dapat berargumen bahwa pembayaran US$130.000 secara efektif menjadi sumbangan yang tidak pantas untuk kampanye Trump berdasarkan teori bahwa itu menguntungkan pencalonannya karena membungkam Daniels.

Apakah ini akan menjadi kasus yang sulit untuk dibuktikan?

Menghukum Trump atau mengirimnya ke penjara menjadi tantangan. Pengacara Mr. Trump pasti akan menyerang kredibilitas Cohen dengan mengutip catatan kriminalnya. Jaksa penuntut mungkin membantah bahwa mantan pemecah masalah itu berbohong bertahun-tahun yang lalu atas nama bosnya pada saat itu dan sekarang berada dalam posisi terbaik untuk membeberkan perilaku Trump.

Kasus terhadap Trump mungkin juga bergantung pada teori hukum yang belum teruji.

Menurut ahli hukum, jaksa New York belum pernah menggabungkan tuduhan pemalsuan catatan bisnis dengan pelanggaran undang-undang pemilihan negara bagian dalam kasus yang melibatkan pemilihan presiden atau kampanye federal apa pun. Lantaran ini adalah wilayah yang belum dipetakan, ada kemungkinan hakim dapat membuangnya atau mengurangi tuduhan kejahatan menjadi pelanggaran ringan.

Bahkan jika tuduhan itu dibiarkan, ini hanya akan berakhir pada kejahatan tingkat rendah. Jika Trump akhirnya dinyatakan bersalah, dia akan menghadapi hukuman maksimal empat tahun, meskipun hukuman penjara tidak diwajibkan.