Pertamina Jajaki Investasi Pembangunan Kilang Minyak di Kenya
PT Pertamina berencana untuk membangun fasilitas kilang minyak di Kenya. Rencana itu merupakan tindaklanjut dari tawaran pemerintah negara Afrika Timur tersebut.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, pembangunan kilang minyak di Kenya dapat menjadi peluang untuk menambah pasokan minyak dan BBM domestik. Apalagi, Indonesia saat ini berstatus sebagai negara importir minyak.
"Jadi Pertamina diminta oleh Kenya untuk membangun kilang minyak di sana, mereka lihat ada captive market," kata Luhut usai menggelar pertemuan dengan Direktur Utama PT Pertamina, Nicke Widyawati di Kantor Kementerian Kemaritiman dan Investasi pada Jumat (23/6).
Menurut Luhut, investasi Pertamina pada pembangunan kilang di Kenya juga membuka peluang Perseroan untuk mengangkut minyak mentah dari negara tersebut. "Kemudian kami melihat ada peluang membawa minyak mentahnya juga ke Indonesia," ujar Luhut.
PT Pertamina aktif mencari sumber minyak dari Afrika untuk memenuhi konsumsi dalam negeri lewat investasi pada lapangan minyak Menzel Ledjmet Nord (MLN) di Aljazair.
Lapangan migas di Aljazair itu telah dioperasikan secara penuh oleh Pertamina sejak Mei 2014 dengan total hak partisipasi sebesar 65%. Lapangan MLN dikelola oleh Pertamina Algeria EP sebagai anak perusahaan PT Pertamina Internasional EP.
Lapangan MLN terletak di Gurun Sahara, tepatnya sekitar 1.000 kilometer (km) di bagian tenggara dari Algiers, Ibu Kota Aljazair. Lapangan ini memiliki kapasitas minyak 35.000 barel minyak per hari (bopd), rata-rata produksi minyak MLN pada Januari hingga Mei 2023 mencapai 14.875 bopd. Pada 15 Juni 2023, Pertamina mendapatkan perpanjangan kontrak konsesi dalam pengelolaan blok MLN hingga 35 tahun ke depan.