Tingkat Karyawan Mengundurkan Diri di Perusahaan Startup Capai 25%

Cindy Mutia Annur
8 Oktober 2019, 21:35
happyfresh, karyawan, reeddorz
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Ilustrasi. HappyFresh menyebut pengunduran diri sebesar 25% dari total karyawan per tahun dinilai normal.

Dua perusahaan rintisan (startup)  HappyFresh dan Reddorz menyebut rata-rata sekitar 25% karyawannya mengundurkan diri setiap tahun. Meski cukup tinggi, tingkat pengunduran diri tersebut dinilai masih normal. 

Group OD & HRBP HappyFresh Borries Abridita Putra mengatakan, total karyawan perusahaan saat ini mencapai sekitar 300 orang. Dari jumlah tersebut, rata-rata terdapat sekitar 25% di antaranya yang mengundurkan diri setiap tahun. Mayoritas merupakan karyawan dengan pengalaman 2-3 tahun. 

"Kami ingin membuat mereka stay (tetap tinggal), tetapi tidak ada ruang lagi untuk mereka stay," ujar Borries saat ditemui di sela-sela acara Tech In Asia Conference di JCC, Jakarta, Selasa (8/10).

Ia menjelaskan mayoritas karyawan HappyFresh yang mengundurkan diri beralasan ingin mengembangkan kariernya. Perusahaan pun menurut dia, menganggap hal tersebut wajar sepanjang masa kerja karyawan di perusahaan tak terlampau singkat.

Hal ini lantaran berdasarkan data global, tingkat pengunduran diri karyawan yang normal berkisara 20% hingga 30% per tahun. Namun menurut dia, jika terdapat banyak karyawan yang mengundurkan diri dalam waktu 6 bulan, maka sudah seharusnya perusahaan melakukan introspeksi. 

"Apakah ada proses on boarding yang salah atau merekrut orang yang salah sehingga tidak culture fit (menyesuaikan budaya) dengan kita?" kata dia.

(Baca: Google Bocorkan Siasat Lazada hingga Bukalapak Gaet Pasar di Regional)

Selama ini, menurut dia, calon pekerja dan perekrut hanya membahas persoalan gaji dan manfaat saat proses perekrutan. Padahal, menurut dia, terdapat hal lain yang harus menjadi fokus perusahaan yakni penyediaan ekosistem yang tepat bagi calon pekerja. 

Guna menurunkan rasio karyawan yang mengundurkan diri, menurut dia, perusahaan bahkan telah melakukan riset secara khusus. Oleh karena itu, menurut dia, terdapat tiga hal yang saat ini menjadi fokus perusahaan untuk ditanamkan kepada karyawannya, yakni rasa penguasaan terhadap keahlian (sense of mastery in skill), rasa kepemimpinan (sense of leadership), dan rasa saling memiliki (sense of belonging).

"Jadi, perusahaan perlu tahu nilai-nilai apa yang perlu ditanamkan ke karyawannya agar mereka bertahan," kata dia. 

Halaman:
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...