Apple, Google, dan Tesla Buat Cip Sendiri karena Kelangkaan Produk
Sejumlah raksasa teknologi seperti Apple, Google, hingga Tesla gencar mengembangkan teknologi semikonduktor atau cip (chipset) mereka sendiri. Upaya itu dilakukan di tengah kelangkaan dan kenaikan harga cip selama pandemi Covid-19.
Apple misalnya, Cip ini kini digunakan Apple untuk menjalankan operasi iMac dan iPad barunya.
Google juga meluncurkan cip mereka sendiri untuk laptop Chromebook-nya. Google rencananya akan bisa menjalankan cip mereka sendiri pada pada 2023.
Hal serupa juga ditempuh Tesla yang mengumumkan bahwa mereka sedang membangun cip bernama Dojo. Cip ini berfungsi untuk melatih jaringan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) di pusat data Tesla.
Tesla juga sebenarnya sudah mulai memproduksi mobil dengan cip khusus pada 2019. Cip itu membantu perangkat lunak atau software on-board Tesla mengambil keputusan sebagai tanggapan atas apa yang terjadi di jalan.
Amazon juga melakukan hal yang sama yakni mengembangkan cip jaringannya sendiri untuk menggerakkan sakelar perangkat keras yang memindahkan data di sekitar jaringan. Jika berhasil, ini akan mengurangi ketergantungan Amazon pada perusahaan semikonduktor Broadcom.
Analis menilai, sejumlah raksasa teknologi tersebut memilih membuat atau mengembangkan cip khusus sendiri karena sejumlah alasan. Pertama, cip khusus akan bekerja lebih baik dan lebih murah. "Cip yang dirancang khusus ini dapat membantu mengurangi konsumsi energi pada perangkat dan produk,” kata Direktur Non-eksekutif di Dialog Semiconductor Russ Shaw, dikutip dari CNBC Internasional pada Senin (6/9).
Lead global semiconductor di Accenture Syed Alam juga mengatakan, cip khusus yang dibuat sejumlah perusahaan akan lebih cocok disematkan pada produk bawaannya dibandingkan memakai cip umum dari pemasok. "Ini memberi perusahaan teknologi lebih banyak kontrol atas integrasi perangkat lunak dan perangkat keras sekaligus, juga akan membedakan mereka dari pesaing mereka," katanya.
Alasan kedua, kelangkaan cip global memaksa perusahaan teknologi itu memutar otak. Direktur riset di firma analis Forrester Glenn O'Donnell mengatakan bahwa pandemi Covid-19 membuat rantai pasok cip terganggu. "Ini mempercepat upaya perusahaan untuk membuat cip mereka sendiri," ujarnya.
O’Donnell juga meyakini krisis cip ini akan berlangsung hingga 2023. "Karena permintaan akan tetap tinggi dan pasokan akan tetap terbatas. Kami perkirakan kelangkaan ini akan bertahan hingga 2022 atau 2023,” ujarnya seperti dikutip CNBC International, Mei lalu (12/5).
Alasan ketiga, harga cip yang melonjak. Misalnya, produsen cip Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (TSMC) yang berencana menaikkan harga cip pada kisaran 10% hingga 20%.
TSMC sendiri merupakan pembuat cip terbesar di dunia. Perusahaan juga memasok cip kepada sejumlah perusahaan, seperti Apple.