Dicoret dari Negara Berkembang, Ekspor RI ke AS Terancam Turun

Agatha Olivia Victoria
27 Februari 2020, 18:35
ekspor Indonesia, neraca perdagangan, daftar negara berkembang, Amerika Serikat
Ilustrasi. Indonesia selama ini mencatatkan surplus perdagangan dengan Amerika Serikat.

Keputusan Kantor Perwakilan Dagang Amerika Serikat atau USTR mencoret Indonesia dalam daftar negara berkembang berpotensi memangkas kinerja ekspor. Defisit neraca perdagangan pun dikhawatirkan membengkak lantaran perdagangan dengan AS selama ini menghasilkan surplus besar.

Peneliti Institute for Development of Economics and Finance atau INDEF Ahmad Heri Firdaus memperkirakan, kinerja ekspor ke AS dapat meurun hingga 2% pada tahun ini. "Bisa minus antara 1% - 2% ekspor kita ke AS yang biasanya meningkat," kata Heri saat ditemui di Jakarta, Kamis (27/2).

Penurunan terbesar diperkirakan terjadi pada alas kaki yang merupakan produk utama ekspor Indonesia ke AS mencapai 2,2%. Di susul produk tekstil dan produk tekstil sebesar 1,56%, karet 1,1%, minyak sawit mentah atau CPO 1,4%, produk mineral dan pertambangan 0,3%, serta komponen mesin listrik 1,2%.

(Baca: Dianggap Negara Maju, Indonesia Terancam Bea Masuk Anti Subsidi AS)

Ekspor ke AS yang berpotensi membuat defisit neraca perdagangan Indonesia semakin membengkak. "Karena AS ini bisa dibilang andalan surplus kita. Kalau andalannya saja sudah berkurang gimana dengan neraca perdagangan kita, devisa, atau transaksi berjalan," ucap dia.

Ekonom Senior INDEF Aviliani menuturkan, Indonesia tak boleh tinggal diam atas pencabutan status negara berkembang oleh AS. "Jangan berbangga dulu. Kita harus tolak seperti langkah Tiongkok," ujar Aviliani saat ditemui di tempat yang sama.

AS saat ini merupakan mitra dagang utama kedua setelah Tiongkok. Ekspor Indonesia ke Negara Paman Sam tersebut mencapai US$ 17,7 miliar atau setara 11% total ekspor yang mencapai US$ 167,5 miliar pada tahun lalu. 

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...