Siasat Memacu Belanja Kelompok Menengah - Atas untuk Pulihkan Ekonomi

Agustiyanti
9 Oktober 2020, 06:30
Simpanan masyarakat, kelompok menengah atas, konsumsi masyarakat, pemulihan ekonomi, pandemi covid-19
123RF.com/Sembodo Tioss Halala
Ilustrasi. Kelompok menengah atas memilih untuk menahan belanja, membuat pemulihan ekonomi berjalan lambat.

Simpanan masyarakat di perbankan membumbung di tengah masa sulit pandemi Covid-19. Kelompok menengah atas memilih menahan belanja, membuat pemulihan ekonomi berjalan lambat.

Data Lembaga Penjamin Simpanan menunjukkan dana masyarakat di perbankan pada Agustus 2020 mencapai Rp 6.563 triliun, tumbuh 11,3% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pertumbuhan ini melesat dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 8,2%.

Kelompok simpanan dengan nominal di atas Rp 5 miliar tumbuh paling kencang mencapai 15,2%. Di susul kelompok simpanan Rp 500 juta hingga Rp 1 miliar sebesar 10,1%, kelompok simpanan Rp 1 miliar hingga Rp 2 miliar sebesar 9,6%, dan simpanan Rp 200 juta hingga Rp 500 juta yang tumbuh 9,5%.

Ketua Satgas Pemulihan Ekonomi Nasional Budi Gunadi Sadikin meminta masyarakat kelompok menengah atas lebih gencar berbelanja untuk membantu perekonomian. Aktivitas konsumsi dapat  memutar roda perekonomian lebih kencang.

"Untuk teman-teman di kalangan menengah yang bisa akses ke e-commerce, jangan lupa untuk belanja supaya ada perputaran ekonomi daripada ditabung terus dan tidak bermanfaat untuk rakyat Indonesia," ujar Budi dalam konferensi pers, Rabu (7/10).

Kelompok menengah menjadi salah satu motor penggerak utama perekonomian Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Laporan Bank Dunia Bank Dunia mencatat, Indonesia memiliki 52 juta penduduk kelas menengah pada September 2019.

Konsumsi warga kategori ini rerata tumbuh 12% per tahun sejak 2002. Porsi konsumsi kelas menengah terhadap total konsumsi rumah tangga mencapai 43% pada tahun lalu. 

Untuk mendorong konsumsi masyarakat, menurut Budi, pemerintah akan berupaya mengembalikan rasa aman kepada masyarakat agar aktivitas ekonomi kembali normal. Hal ini dilakukan dengan terus mensosialisasikan protokol kesehatan.

Masyarakat diharapkan disiplin menerapkan gerakan 3M, yakni menggunakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak sehingga kasus Covid-19 dapat ditekan.

"Karena memang tanpa ada rasa aman, akan sulit ekonomi berputar secara normal apapun yang dilakukan," kata Budi.

WISATA DI JAWA TENGAH MULAI BEROPERASI
WISATA DI JAWA TENGAH MULAI BEROPERASI (ANTARA FOTO/Anis Efizudin/foc.)
 

Selain pengendalian kasus Covid-19, pemerintah sejak Mei lalu telah merancang sejumlah stimulus untuk mendorong konsumsi kelas menengah atas. Stimulus ini rencananya menyasar sektor pariwisata berupa diskon tiket, hotel, restoran, hingga voucer makanan lewat aplikasi online. Untuk rencana program ini, pemerintah mengalokasikan anggaran Rp 25 triliun.

Staf Khusus Menteri Keuangan Bidang Komunikasi Strategis Yustinus Prastowo menjelaskan stimulus berupa diskon untuk sektor pariwisata hanya tertunda dan tetap akan dijalankan. Saat ini, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif tengah menyusun daftar isian pelaksana anggaran guna mengucurkan stimulus tersebut.  

"Kuartal IV ini diharapkan sudah dapat dieksekusi oleh Kemenparekraf dan pemda," katanya. Kendati demikian, menurut Yustinus, kemungkinan bakal ada sejumlah modifikasi dari program-program yang sebelumnya dijelaskan.

Diskon hingga Kupon Belanja

Stimulus untuk mengungkit daya beli masyarakat dilakukan oleh hampir seluruh negara dengan berbagai cara.  Pemerintah Singapura misalnya, memberikan kupon digital kepada warga negara yang telah berusia di atas 18  tahun sebesar 100 dolar Singapura atau sekitar Rp 1 juta untuk berwisata di dalam negeri. 

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria

Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...