Pemerintah Bayar Pinjaman, Utang Luar Negeri Januari Tumbuh Melambat

Agatha Olivia Victoria
15 Maret 2021, 14:45
bank indonesia,utang luar negeri, JISDOR
ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah/rwa.
Ilustrasi. Utang luar negeri Indonesia per akhir Januari 2021 terdiri dari sektor publik atau pemerintah dan bank sentral sebesar US$ 213,6 miliar, serta sektor swasta termasuk BUMN US$ 207,1 miliar.

Bank Indonesia melaporkan, utang luar negeri Indonesia pada akhir Januari 2021 tumbuh 2,6% menjadi US$ 420,7 miliar atau Rp 5.925 triliun dengan asumsi kurs JISDOR periode yang sama Rp 14.084 per dolar AS. Pertumbuhan ULN melambat dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat 3,4%. 

Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono menjelaskan, utang luar negeri terdiri dari sektor publik atau pemerintah dan bank sentral sebesar US$ 213,6 miliar, serta sektor swasta termasuk BUMN US$ 207,1 miliar. Posisi ULN pemerintah pada Januari 2021 mencapai US$ 210,8 miliar atau tumbuh 2,8% secara tahunan, melambat dibandingkan bulan sebelumnya yang tumbuh 3,3%.

"Perlambatan pertumbuhan ini disebabkan oleh pembayaran pinjaman bilateral dan multilateral yang jatuh tempo," kata Erwin dalam keterangan resminya, Jakarta, Senin (15/3).

Sementara itu, posisi surat utang pemerintah masih meningkat seiring penerbitan surat utang negara (SUN) dalam denominasi dolar AS dan Euro pada awal tahun. Peningkatan ini terjadi di tengah momentum likuiditas pasar global yang cukup tinggi serta sentimen positif implementasi vaksinasi Covid-19 secara global.

Perkembangan ULN juga didorong aliran masuk modal asing di pasar surat berharga negara domestik yang meningkat, didukung oleh kepercayaan investor asing yang terjaga terhadap prospek perekonomian domestik. ULN pemerintah dikelola secara terukur dan berhati-hati untuk mendukung belanja prioritas pemerintah.

Belanja tersebut, antara lain yaitu sektor administrasi pemerintah, pertahanan, dan jaminan sosial wajib atau 17,6% dari total ULN pemerintah, sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial (17,1%), sektor jasa pendidikan (16,2%), sektor konstruksi (15,2%), dan sektor jasa keuangan dan asuransi (13,0%).

ULN swasta juga tercatat tumbuh melambat dibandingkan bulan sebelumnya. Pertumbuhan ULN swasta pada akhir Januari 2021 tercatat 2,3% secara tahunan, lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan pada bulan sebelumnya 3,8%.

Perkembangan ini didorong oleh perlambatan pertumbuhan ULN perusahaan bukan lembaga keuangan (PBLK) serta kontraksi pertumbuhan ULN lembaga keuangan (LK) yang lebih dalam. Pada akhir Januari 2021, ULN PBLK tumbuh sebesar 4,9%, lebih rendah dari pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 6,3%.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...