Angin Segar Kepastian The Fed Berhembus ke Pasar Keuangan RI

Agatha Olivia Victoria
19 Maret 2021, 06:30
Sebanyak 33 perusahaan merelokasi bisnisnya dari Tiongkok. Namun, tidak ada satupun yang masuk ke Indonesia.
123RF.com/Bakhtiar Zein
Ilustrasi. Kepastian dari The Fed membawa nilai tukar rupiah pada perdagangan hari ini ditutup menguat 0,12% ke Rp 14.410 per dolar AS dan Indeks Harga Saham Gabungan melesat 1,12% ke level 6.347.
  • The Fed memastikan belum akan menarik stimulus dalam jangka pendek.
  • BI mempertahankan suku bunga acuan di level 3,5% untuk menjaga stabilitas rupiah. 
  • Tekanan di pasar keuangan domestik mulai mereda.

Pasar akhirnya mendapat kepastian dari Bank Sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve. Gubernur The Fed Jerome Powell memastikan tak akan terburu-buru menarik stimulus meski inflasi Amerika Serikat meningkat. Efeknya, nilai tukar rupiah pada perdagangan hari ini ditutup menguat 0,12% ke Rp 14.410 per dolar AS dan Indeks Harga Saham Gabungan melesat 1,12% ke level 6.347. 

Mengutip Reuters, Powell mengatakan ekonomi AS saat ini tengah menuju pertumbuhan terkuat dalam 4 tahun terakhir. Namun, The Fed berjanji untuk tak mengubah kebijakan meski terjadi lonjakan inflasi lebih besar dari perkiraan. Inflasi AS diprediksi melonjak menjadi 2,4% tahun ini, di atas target bank sentral 2%. Proyeksi inflasi tersebut membawa ekpektasi di pasar bahwa bank sentral akan menaikkan bunga dan menarik stimulus lebih cepat. 

Kondisi ini sempat membawa imbal hasil obligasi AS melonjak dan menembus rekor tertinggi di level 1,6%. Kenaikan imbal hasil surat berharga AS memukul pasar surat berharga negara dan nilai tukar negara-negara emerging market, termasuk Indonesia.

Namun, Powell dalam pernyataannya Rabu (17/3) waktu AS memandang lonjakan inflasi hanya bersifat sementara sehingga tak akan mengubah janji The Fed untuk mempertahankan suku bunga acuan mendekati nol sebagai bagian dari upaya untuk memastikan luka ekonomi dari pandemi sembuh sepenuhnya.

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo pun optimistis aliran modal asing akan kembali masuk ke pasar keuangan seiring pernyataan The Fed yang memberikan kepastian terhadap keberlanjutan stimulus. "Ke depan pasar semakin lama akan semakin memahami dampak kebijakan fiskal dan stance moneter AS sehingga menurunkan ketidakpastian," kata Perry dalam Konferensi Pers usai Rapat Dewan Gubernur BI, Kamis (18/3).

Perry menjelaskan, ketidakpastian di pasar keuangan yang terjadi belakangan inimerupakan dampak kekhawatiran investor, The Fed akan mengubah kebijakan moneternya. Hal tersebut karena besarnya guyuran stimulus Presiden AS Joe Biden yang berpotensi mengerek inflasi.

Kendati begitu, The Fed telah menegaskan bahwa tingkat inflasi di Negeri Paman Sam tak akan lebih dari 2%. "Kecuali pada April atau Mei yang kemungkinan lebih dari 2% tapi itu akan turun kembali," ujar Perry.

Indeks harga konsumen atau inflasi AS per Februari 2021 tumbuh 0,4% secara bulanan dan 1,7% secara tahunan. Sementara, inflasi inti yang tidak menyertakan bahan makanan dan energi tercatat 0,1%.

Usai pernyataan Fed tadi malam, Perry menyebutkan bahwa yield surat utang Negeri Paman Sam tenor 10 tahun mulai menurun dari 1,67% menjadi 1,61%. Alhasil, tekanan terhadap nilai tukar rupiah dan imbal hasil SBN pun menurun.

Perry memperkirakan  pertumbuhan ekonomi AS tahun ini meingkat seiring stimulus jumbo US$ 1,9 triliun yang berlaku sejak Rabu (17/3). Selain itu, terdapat pula rencana tambahan stimulus fiskal sebesar US$ 2 triliun pada kuartal IV 2021. "Ini akan menopang ekonomi global yang diperkirakan tumbuh 5,1%," katanya.

BI mencatat, aliran masuk investasi portofolio asing ke pasar keuangan domestik relatif tertahan seiring ketidakpastian pasar keuangan global yang meningkat. Hal ini tercermin dari investasi portofolio yang mencatat net outflow sebesar US$ 1,57 miliar pada bulan Maret 2021, setelah sebelumnya mencatat net inflow sebesar US$ 7,14 miliar pada periode Januari-Februari 2021.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...