Survei BI: Kebutuhan Kredit Korporasi Mulai Meningkat Jelang Ramadan

Agatha Olivia Victoria
16 April 2021, 14:47
kredit korporasi, permintaan kredit, bank indonesia
Donang Wahyu|KATADATA
Ilustrasi. Kebutuhan kredit yang meningkat seiring kebutuhan korporasi untuk mendukung aktivitas operasional.

Survei permintaan perbankan Bank Indonesia mengindikasikan kebutuhan kredit korporasi meningkat pada Maret 2021.  Kebutuhan tersebut terutama untuk mendukung aktivitas operasional.

Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan, peningkatan terindikasi dari saldo bersih tertimbang (SBT) sebesar 16,6%, lebih tinggi dibandingkan 8,2% pada bulan sebelumnya. "Sektor yang mengalami peningkatan kebutuhan pembiayaan, yaitu industri pengolahan, perdagangan, pertanian, perikanan dan kehutanan, konstruksi, serta reparasi mobil dan motor," kata Erwin dalam keterangan resminya, Jakarta, Jumat (16/4).

Responden menginformasikan bahwa mayoritas kebutuhan pembiayaan yang meningkat masih dipenuhi dari dana sendiri.  i sisi lain, pilihan untuk menambah pinjaman ke perbankan dalam negeri dan menambah pinjaman dari perusahaan induk terindikasi menurun dibandingkan periode sebelumnya.

Secara umum, preferensi responden yang memilih menggunakan dana sendiri terutama didasarkan pada alasan aspek kemudahan dan kecepatan memperoleh dana. Responden yang memilih untuk menambah pinjaman dari perbankan dalam negeri memiliki alasan kemudahan dan kecepatan perolehan dana, serta suku bunga yang lebih murah. Sedangkan alasan penggunaan pendanaan dari perusahaan induk atau afiliasi adalah kemudahan dan kecepatan memperoleh dana.

Kebutuhan pembiayaan tiga bulan yang akan datang atau Juni 2021 diperkirakan meningkat dibandingkan bulan sebelumnya. Beberapa sektor dengan peningkatan pembiayaan terbesar adalah sektor informasi dan komunikasi, industri pengolahan, pertanian, perikanan dan kehutanan, serta konstruksi.

Sebagian besar responden korporasi masih menjawab kebutuhan pembiayaan yang meningkat akan digunakan untuk mendukung aktivitas operasional (86,5%), mendukung pemulihan permintaan domestik pasca penerapan normal baru (24,5%), dan membayar kewajiban jatuh tempo yang tidak dapat di roll over (23,2%).

Sementara itu, survei mengindikasikan penambahan pembiayaan rumah tangga pada Maret 2021 melalui utang atau kredit masih terbatas. Ini tercermin dari persentase responden rumah tangga yang menambah utang pada Maret 2021 sebesar 9,5% dari total responden, lebih rendah dari 12,2% pada bulan sebelumnya.

Responden rumah tangga masih mengandalkan bank umum sebagai sumber utama penambahan pembiayaan. Tingkat suku bunga masih menjadi aspek pertimbangan utama responden rumah tangga dalam pengajuan pembiayaan pada Maret 2021 . Faktor lainnya yang berpengaruh antara lain faktor persetujuan dari lembaga peminjam, serta administrasi.

Perbankan mulai menurunkan bunga kredit seiring penurunan bunga acuan BI yang tergambar dalam databoks di bawah ini. 

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...