Rupiah Menguat di Bawah 14.500/US$ Berkat Ekspektasi Pemulihan Global

Agatha Olivia Victoria
26 April 2021, 09:43
rupiah, rupiah menguat, pemulihan ekonomi global
Adi Maulana Ibrahim |Katadata
Ilustrasi. Rupiah menguat bersama mayoritas mata uang Asia.

Nilai tukar rupiah dibuka menguat 0,16% ke level Rp 14.502 per dolar AS pada perdagangan di pasar spot pagi ini, Senin (26/4). Rupiah naik karena ekspektasi positif pasar terhadap pemulihan ekonomi global.

Mengutip Bloomberg, rupiah kian bergerak menguat dan berada di posisi Rp 14.491 per dolar AS hingga pukul 09.30 WIB. Bersamaan dengan rupiah, mayoritas mata uang Asia menguat. Yen Jepang naik 0,09%, dolar Singapura 0,1%, dolar Taiwan 0,37%, won Korea Selatan 0,27%, peso Filipina 0,16%, yuan Tiongkok 0,14%, ringgit Malaysia 0,09%, dan baht Thailand 0,06%. Adapun hanya dolar Hong Kong dan rupee India yang melemah masing-masing 0,02% dan 0,09%.

Advertisement

Analis Pasar Uang Ariston Tjendra mengatakan, rupiah menguat mengikuti sentimen kenaikan mata uang regional terhadap dolar AS pagi ini. "Penguatan nilai tukar regional dipengaruhi oleh ekspektasi positif pasar terhadap pemulihan ekonomi global seperti yang ditunjukkan oleh data-data ekonomi yang positif," kata Ariston kepada Katadata.co.id, Senin (26/4).

Ia menjelaskan, data Purchasing Manager Index (PMI) sektor manufaktur dan jasa Kawasan Eropa yang dirilis pada pekan lalu lebih bagus dari ekspektasi. Data tenaga kerja AS dan Inggris juga terlihat membaik. Tiongkok sebelumnya juga menunjukkan pertumbuhan ekonomi kuartal I yang sangat tinggi.

Menurut Ariston, data ekonomi Indonesia juga menunjukan perbaikan. "Data seperti PMI manufaktur bertumbuh dan surplus data neraca perdagangan," ujar dia.

Namun, dia mengkhawatirkan naiknya kasus harian Covid-19 di dunia dapat memicu kekhawatiran pelaku pasar sehingga penguatan nilai tukar terhadap dolar AS akan tertahan. Melansir Worldometers, kasus positif global bertambah 2.648 per pukul 09.00 WIB hari ini menjadi 147,78 juta. Angka kematian mencapai 3,12 juta dan kesembuhan 125,74 juta.

AS masih merupakan negara dengan kasus tertinggi yaitu 32,82 juta. Sementara Indonesia ada di peringkat 18 dengan 1,64 juta kasus.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement