Pemerintah Bidik Utang hingga Rp 45 T dari Lelang SUN Pekan Depan
Pemerintah akan melelang tujuh seri surat utang negara (SUN) dalam mata uang rupiah pada Selasa (8/6) untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam APBN 2021. Target indikatif dalam lelang tersebut yakni Rp 30 triliun dengan maksimal Rp 45 triliun.
Berdasarkan keterangan resmi Direktorat Jenderal Pengelolaan dan Pembiayaan Risiko Kementerian Keuangan, lelang akan dibuka pukul 09.00 WIB dan ditutup pukul 11.00 WIB. Sedangkan setelmen, dilaksanakan pada Kamis (10/6).
Ketujuh seri yang akan dilelang yakni SPN12210909, SPN12220527, FR0086, dan FR0087. Kemudian, FR0088, FR0083, dan FR0089.
SPN12210909 dan SPN12220527 akan jatuh tempo masing-masing pada 9 September 2021 dan 27 Mei 2022 dengan kupon diskonto. Adapun tingkat kupon tertinggi yaitu 7,5% diberikan pada seri FR0083 yang akan jatuh tempo 15 April 2040.
Selanjutnya, seri FR0089 memiliki kupon 6,875% dan jatuh tempo 15 Agustus 2051. FR0087 memiliki bunga 6,5% akan berakhir pada 15 Februari 2031.
Kemudian, FR0088 memiliki kupon 6,25% yang akan jatuh tempo pada 15 juni 2036. Bunga FR0086 ditetapkan sebesar 5,5% yang berakhir pada 15 April 2026.
Alokasi pembelian kompetitif pada seri SPN maksimal 50% dari yang dimenangkan. Sementara untuk sisanya maksimal 30%.
Dealer utama dalam lelang kali ini yaitu Citibank N.A., Deutsche Bank AG, PT Bank HSBC Indonesia, PT Bank Central Asia, Tbk., dan PT Bank Danamon Indonesia, Tbk.. Lalu, PT Bank Maybank Indonesia, Tbk., PT Bank Mandiri (Persero), Tbk., PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk., PT Bank OCBC NISP, Tbk., dan PT Bank Panin, Tbk.,.
Kemudian, PT Bank Rakyat Indonesia, Tbk., PT Bank Permata, Tbk., PT Bank CIMB Niaga Tbk., PT Bank ANZ Indonesia., Standard Chartered Bank, JP Morgan Chase Bank N.A., dan PT. Bahana Sekuritas. Selanjutnya, PT. BRI Danareksa Sekuritas, PT. Mandiri Sekuritas, dan PT. Trimegah Sekuritas Indonesia, Tbk.
Lembaga Penjamin Simpanan dan Bank Indonesia turut menjadi peserta lelang SUN.
Penjualan SUN akan dilaksanakan dengan menggunakan sistem pelelangan yang diselenggarakan oleh BI. Lelang bersifat terbuka dan menggunakan metode harga beragam.
Pemenang lelang yang mengajukan penawaran pembelian kompetitif akan membayar sesuai dengan yield yang diajukan. Pemenang lelang yang mengajukan penawaran pembelian non-kompetitif akan membayar sesuai dengan suku bunga rata-rata tertimbang dari penawaran pembelian kompetitif yang dinyatakan menang.
Pemerintah memiliki hak untuk menjual ketujuh seri SUN tersebut lebih besar atau lebih kecil dari jumlah indikatif yang ditentukan. SUN yang akan dilelang mempunyai nominal per unit sebesar Rp 1 juta.
Kementerian Keuangan mencatat, total utang pemerintah sebesar Rp 6.445,07 triliun per Maret 2021. Posisi utang pemerintah tersebut naik 24,12% jika dibandingkan pada Maret 2020 yang sebesar 5.192,56 triliun. Alhasil, rasio utang pemerintah terhadap produk domestik bruto (PDB) mencapai 41,64% pada bulan lalu.
Sebanyak 86,63% utang pemerintah berbentuk surat berharga negara (SBN) dengan nilai Rp 5.583,16 triliun. Secara perinci, SBN dari domestik sebesar Rp 4.311,57 triliun dan valas Rp 1.271,59 triliun.
Sementara, utang dalam bentuk pinjaman tercatat mencapai Rp 861,91 triliun atau 13,37%. Pinjaman yang berasal dari dalam negeri tercatat sebesar Rp 12,52 triliun, sedangkan dari luar negeri Rp 849,38 triliun.