Harga Pangan Turun Usai Lebaran, BPS Catat Deflasi 0,16% pada Juni
Badan Pusat Statistik mencatat Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Juni 2021 mengalami deflasi sebesar 0,16%. Deflasi terutama disumbang oleh penurunan harga pangan, seperti cabai merah, bawang merah, dan daging ayam.
Kepala BPS Margo Yowono mengatakan, perkembangan beberapa harga komoditas secara umum pada bulan lalu menunjukkan penurunan. Dengan perkembangan deflasi pada bulan lalu, inflasi sepanjang tahun ini atau year to date hanya mencapai 0,74%, sedangkan inflasi secara tahunan atau year on year tercatat 1,33%.
Ia menjelaskan, deflasi tertinggi terjadi di Kupang sebesar 0,89%, sedangkan terendah di Palembang 0,01%. Sementara itu, inflasi tertinggi terjadi di Singkawang sebesar 1,36%, sedangkan inflasi terendah di Tanjung Selor sebesar 0,01%.
"Di Kupang, deflasi terjadi karena penurunan harga kangkung dan tarif angjutan udara. Sedangkan di Singkawang, inflasi terjadi karena kenaikan harga daging babi dan ayam ras," ujarnya.
Berdasarkan kelompok pengeluarannya, deflasi, terjadi pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,71% dengan andil 0,18%, pakaian alas kaki 0,12% dengan andil 0,01%, transportasi 0,35% dengan andil 0,04%, serta informasi komunikasi dan jasa keuangan 0,01% tanpa andil.
"Deflasi pada kelompok makanan minuman terjadi karena penurunan harga cabai merah, daging ayam ras, dan bawang merah, meski terjadi juga kenaikan harga seperti pada telur ayam ras," katanya.
Sementara pada kelompok transportasi, deflasi disumbang penurunan tarif angkutan udara dan angkutan antarkota dan kereta api. Hal ini seiring dengan momentum Ramadan dan Lebaran yang berakhir pada Mei.
Berdasarkan komponennya, deflasi terutama disumbang oleh komponen harga yang bergejolak dengan deflasi 1,23% dengan andil 0,21%, Komponen harga yang diatur pemerintah juga mengalami deflasi 0,21% dengan andil 0,04%, sedangkan komponen inti mencatatkan inflasi 0,14% dengan andol 0,09%.
Bank Indonesia sebelumnya memperkirakan akan terjadi deflasi 0,11% pada bulan Juni 2021 disumbang oleh penurunan harga cabai merah dan tarif angkutan. Perkiraan tersebut berdasarkan survei pemantauan harga pada minggu keempat Juni 2021.
"Perkembangan harga pada minggu keempat ini masih relatif terkendali dan diperkirakan deflasi 0,11%," ujar Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangan resminya, Jumat (25/6).
Erwin mengatakan, BI akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait untuk memonitor secara cermat dinamika penyebaran Covid-19. Terutama dampaknya terhadap perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu. Selain itu, bank sentral juga melakukan langkah-langkah koordinasi kebijakan lanjutan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.
Deflasi pada Juni merupakan yang pertama pada tahun ini. Tahun lalu, Indonesia sempat mengalami deflasi selama tiga bulan berturut-turun sehingga inflasi sepanjang tahun lalu hanya meencapai 1,68%.