Ekonomi Global Semester I Solid, Sri Mulyani Ungkap Masih Ada 4 Risiko

Image title
Oleh Abdul Azis Said
21 Juli 2021, 16:39
ekonomi global, Sri Mulyani, pertumbuhan ekonomi global, varian delta
ANTARA FOTO/REUTERS/David Ryder/ama/dj
Bank Dunia dan OECD memperkirakan ekonomi global tumbuh di atas 5% pada tahun ini.

Bank Dunia dan OECD merevisi ke atas proyeksi pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini seiring percepatan vaksinasi dan stimulus kebijakan yang digelontorkan, terutama oleh negara maju. Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut, perkembangan ekonomi global pada semester pertama tahun ini solid, tetapi masih ada sejumlah risiko yang menghantui. 

"Tanda-tanda pemulihan ekonomi global terlihat pada semester I,  tetapi tidak merata. Hal ini juga menjadi bahasan dalam pertemuan G20," ujar Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN Kita edisi Juli, Kamis (21/7). 

Advertisement

Sri Mulyani menjelaskan, terdapat empat risiko yang menghantui perekonomian global pada tahun ini. Pertama perkembangan varian Delta. Varian yang menciptakan lonjakan kasus di India pada Maret hingga Mei 2021 ini kini telah menyebar di 130 negara, termasuk India. 

"Kenaikan kasus yang drastis akibat varian Delta tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi bahkan juga di pada negara-negara dengan tingkat vaksinasi tinggi, seperti Amerika Serikat, Inggris, Israel," kata dia. 

Tren kenaikan kasus akibat varian Delta juga tengah dialami negara tetangga, seperti Malaysia, Thailand, dan Vietnam yang pada tahun lalu mampu mengendalikan kasus.

Risiko kedua, yakni vaksinasi tidak merata, baik antar negara maupun di dalam sebuah negara. Vaksinasi yang tidak merata di dalam sebuah negara antara lain terjadi di Amerika Serikat karena sebagian orang yang enggan divaksinasi. Sementara vaksinasi yang tidak merata antar negara terjadi karena masalah ketersedian akses vaksin Covid-19 di beberapa negara, terutama kawasan Afrika. 

Risiko ketiga, yakni kenaikan inflasi AS. Indeks Harga Konsumen AS mencatatkan inflasi di atas 5% selama dua bulan berturut-turut. Hal ini, menurut dia, mengancam pemulihan ekonomi AS dan menimbulkan berbagai spekulasi kapan The Fed akan mengubah kebijakan moneter. 

Halaman:
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement