Vaksin Booster Dibuka Umum Tahun Depan, Berbayar untuk 27 Juta Orang

Abdul Azis Said
25 Agustus 2021, 15:30
vaksin booster, vaksinasi berbayar, vaksin covid-19, sri mulyani
ANTARA FOTO/Idhad Zakaria/wsj.
membuka ruang untuk akses vaksinasi mandiri atau berbayar tahun depan bagi 27 juta orang. Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, ini termasuk vaksinasi yang dilakukan untuk vaksin booster atau suntikan ketiga."Untuk mereka yang akan melakukan boosting dan vaksinasi mandiri akan dibuka ruang untuk tahun depan," kata Sri Mulyani dalam rapat kerja bersama Badan Anggaran DPR RI, Rabu (25/8).Kendati membuka akses vaksinasi berbayar, Sri Mulyani memastikan penyediaan vaksin gratis masih akan b

Pemerintah akan membuka ruang untuk akses vaksinasi mandiri atau berbayar tahun depan bagi 27 juta orang. Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, ini termasuk vaksinasi yang dilakukan untuk vaksin booster atau suntikan ketiga.

"Untuk mereka yang akan melakukan boosting dan vaksinasi mandiri akan dibuka ruang untuk tahun depan," kata Sri Mulyani dalam rapat kerja bersama Badan Anggaran DPR RI, Rabu (25/8).

Kendati membuka akses vaksinasi berbayar, Sri Mulyani memastikan penyediaan vaksin gratis masih akan berlanjut. Pemerintah menyediakan vaksinasi gratis bagi 70% penduduk atau 189 juta orang untuk mengejar target herd immunity.

Penyaluran vaksinasi gratis, menurut Sri Mulyani, akan diutamakan bagi masyarakat kurang mampu, terutama penerima bantuan iuran (PBI) BPJS Kesehatan.

Dalam bahan paparannya, Sri Mulyani menyebutkan, pemerintah menyediakan anggaran vaksinasi sebesar Rp 38,44 triliun. Ini dipakai untuk pengadaan vaksin gratis bagi 189 juta orang dan 27 juta vaksinasi mandiri. Anggaran tersebut belum termasuk anggaran Rp 3 triliun untuk dukungan vaksinasi pusat.

Pemerintah menyediakan anggaran bidang kesehatan dalam program PEN 2022 yang ditarik dari belanja pemerintah pusat sebesar Rp 77,05 triliun. Selain untuk vaksinasi, anggaran ini akan dipakai untuk penyelenggaraan 3T (tracing, testing, treatment) sebesar Rp 4,5 triliun, perawatan pasien Covid-19 sebesar Rp 14,9 triliun yang mana 29 ribu pasien pembayarannya dengan cost sharing dengan BPJS Kesehatan.

Selanjutnya, anggaran untuk pengadaan obat Covid-19 sebesar Rp 1 triliun dalam bentuk 4 juta paket obat. Pemerintah juga akan membayar insentif tenaga kesehatan sebesar Rp 6,4 triliun, serta anggaran antisipasi kesehatan lainnya Rp 6,5 triliun.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...