IHSG Diramal Turun Terseret Harga Komoditas, Ini Saham Pilihan Analis
Indeks harga saham gabungan (IHSG) diperkirakan kembali turun pada perdagangan hari ini, Rabu (8/9). Penurunan harga komoditas akan membayangi pergerakan indeks.
Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan menilai IHSG bergerak melemah pada perdagangan hari ini. Berdasarkan analisisnya secara teknikal, indeks sudah masuk area jenuh beli sehingga rentang penguatan terbatas dan ada potensikoreksi dalam jangka pendek.
Sementara secara fundamental, menurut dia, pergerakan indeks dibayangi oleh penurunan harga komoditas. Penurunan harga antara lain terjadi pada CPO, emas, dan karet. "Indeks juga dibayangi perpanjangan kembali PPKM, tetapi dengan sedikit pelonggaran. Investor akan mencermati beberapa data perekonomian," kata Dennies dalam risetnya.
Namun, Dennies menilai masih ada beberapa saham yang layak mendapat perhatian dari pelaku pasar saham pada hari ini, antara lain PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Adaro Energy Tbk (ADRO), dan PT Kalbe Farma Tbk (KLBF).
CEO Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya juga memperkirakan indeks masih berada dalam fase konsolidasi jangka panjang. Ini lantaran sentimen yang dapat mendorong kenaikan IHSG masih minim.
Berdasarkan analisisnya secara teknikal, area pergerakan indeks akan berada di level 5.969 dan 6.202. Arus modal masuk belum terlihat akan bertumbuh secara signifikan.
"Ditambah dengan kondisi masih melambatnya perputaran roda perekonomian, hal ini cukup menjadi tantangan untuk mendorong kenaikan IHSG," kata William dalam riset tertulisnya.
Meski demikian, William menilai, ada beberapa saham yang layak untuk mendapat perhatian pelaku pasar saham hari ini. Beberapa di antaranya, yakni PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP), PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Ciputra Development Tbk (CTRA), dan PT Pakuwon Jati (PWON) Tbk.
IHSG pada perdagangan kemarin ditutup turun 0,24% menjadi di level 6.112. Sementara bursa saham Wall Street bergerak bervariasi pada perdagangan tadi malam.
Dow Jones dan S&P 500 turun masing-masing 0,76% dan 0,34%, sedangkan Nasdaq naik 0,07%. Investor mulai menyeimbangkan kekhawatiran tentang perlambatan pemulihan ekonomi dengan ekspektasi bahwa The Federal Reserve akan mempertahankan kebijakan moneter yang akomodatif.
Bursa saham Eropa juga ditutup melemah pada perdagangan kemarin menanti kebijakan dari Bank Sentral Eropa (ECB). Sentimen lesu di Eropa menjauh dari perdagangan yang lebih positif di Asia-Pasifik. Sebagian bursa saham Asia naik pada hari Selasa, karena data menunjukkan data perdagangan Cina pada Agustus berada di atas ekspektasi.