Nama Luhut Masuk Laporan Suaka Pajak Pandora Papers, Ini Responsnya

Image title
Oleh Abdul Azis Said
4 Oktober 2021, 14:50
luhut, luhut binsar pandjaitan, pandora papers, panama papers
Katadata
Menteri Koordinator Investasi dan Maritim Luhut Binsar Pandjaitan juga pernah masuk dalam dokumen Panama Papers yang juga dirilis ICIJ pada 2016.

International Consortium of Investigative Journalism (ICIJ) merilis daftar sejumlah pejabat, raja hingga artis ternama dunia yang terlibat dalam penyembunyian kekayaan di sejumlah negara surga pajak. Nama Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan pun muncul dalam laporan bertajuk 'Pandora Papers' tersebut. 

Laporan tersebut mengaitkan Luhut dengan perusahaan yang bergerak di bidang minyak dan gas bumi, Petrocapital S.A. Perusahaan ini berdiri tahun 2006 di Republik Panama. Kendati demikian, Juru Bicara Luhut, Jodi Mahardi mengatakan atasannya itu hanya menjabat sebagai direktur utama perusahaan selama tiga tahun yakni pada 2007-2010. Saat itu, Luhut belum menjabat dalam kabinet Presiden Joko Widodo. 

Menurut dia, Luhut awalnya berencana menggunakan Petrocapital S.A untuk pengembangan bisnisnya di luar negeri, terutama di wilayah Amerika Tengah dan Amerika Selatan. Namun dalam perjalanannya, perusahaan menghadapi berbagai kendala terkait lokasi geografis, budaya dan kepastian investasi.

"Sehingga Bapak Luhut B. Pandjaitan memutuskan untuk mengundurkan diri dari Petrocapital dan fokus pada bisnis beliau yang ada di Indonesia," kata Jodi dalam keterangan tertulis yang diperoleh Katadata.co.id, Senin (4/10).

Jodi mengatakan, Luhut juga belum berhasil mendapatkan proyek investasi yang layak selama tiga tahun masa jabatannya di perusahaan tersebut. Ia pun membantah bahwa perusahaan tersebut pernah menjalin kerja sama dengan perusahaan pelat merah, Pertamina.

"Tidak pernah ada perubahan nama dari Petrocapital menjadi Pertamina Petrocapital S.A," kata dia. 

Hal ini berbeda dengan laporan ICIJ sebagaimana dimuat dalam Majalah Tempo edisi Sabtu (2/10) yang juga ambil bagian dalam investigasi tersebut.  Laporan tersebut mengungkap bahwa Luhut pertama kali ditunjuk sebagai direktur utama perusahaan pada 19 Maret 2007. Melalui pertemuan tersebut, perusahaan juga resmi berganti nama menjadi Petrostar-Pertamina Internasional SA.

Perusahaan tersebut kabarnya memiliki tugas untuk mengangkut produk minyak bumi, termasuk aktivitas ekspor impor. Kendati demikian, bersamaan dengan mundurnya Luhut dari posisi direktur utama, Petrostar dikabarkan ikut bubar pada Juli 2010.

Laporan ICIJ sedikitnya memuat nama  100 miliarder, 30 pemimpin dunia dan 300 pejabat yang terlibat dalam kesepakatan rahasia dan aset tersembunyi. Dokumen tersebut berisi 11,9 juta file dari perusahaan yang disewa oleh klien kaya raya untuk membuat perusahaan cangkang dan perwalian di negara surga pajak seperti Panama, Dubai, Monako, Swiss dan Kepulauan Cayman.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...