BI Siap Borong Surat Utang Pemerintah untuk Redam Dampak Tapering Off

Abdul Azis Said
27 Oktober 2021, 15:34
Ilustrasi. Gubernur BI, tapering off, stimulus, tapering off,
ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan langkah tapering off akan mulai berdampak pada kenaikan yield US Treasury yang juga akan mempengaruhi pasar keuangan domestik.

Bank Indonesia (BI) memastikan dampak pengetatan stimulus atau tapering off oleh The Federal Reserve tidak akan separah saat periode taper tantrum pada 2013. Meski begitu, BI menyatakan siap melakukan berbagai langkah moneter untuk meredam jika ternyata dampaknya mulai terasa.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan langkah tapering off  akan mulai berdampak pada kenaikan yield US Treasury yang juga akan mempengaruhi pasar keuangan domestik. Berdasarkan pembacaan BI, yield obligasi pemerintah AS akan naik tahun depan  secara bertahap. Beberapa prediksi pasar memperkirakan yield US Treasury berpotensi naik di kisaran 2%-2,5%.

"Ketika nanti terjadi tekanan tinggi, BI tidak segan-segan melakukan stabilisasi melalui pasar tunai, forward, maupun kalau diperlukan pembelian dari pasar sekunder kalau terjadi outflow," kata Perry.

Perry mengatakan, aksi borong obligasi melalui pasar sekunder sudah pernah dilakukan pada saat tejad tekanan akibat pandemi menyebabkan aliran modal keluar pada Maret 2020. BI juga sempat melakukan aksi serupa saat terjadi outflow sebesar US$ 11 miliar pada kuartal pertama tahun ini.

Di sisi lain, Perry mengatakan ada dua kondisi lain yang juga menjadi alasan dampak tapering off tidak akan begitu signifikan. Pertama, komunikasi yang dibangun oleh The Fed sudah sangat jelas.

Ia mengatakan, The Fed telah menetapkan indikator yang jelas, yakni kenaikan inflasi dan perbaika pasar tenaga kerja sebelum memulai tapering off. Dengan demikian, ia menyebut pasar mulai bisa menebak arah kebijakan bank sentral. Hal ini jauh berbeda dibandingkan tapering tahun 2013 yang dilakukan secara mendadak.

Kedua, kondisi ekonomi domestik cukup kuat untuk merespon berbagai gejolak tersebut. Hal ini terindikasi dari defsiit transaksi berjalan yang jauh lebih rendah.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...