Sri Mulyani Optimistis Ekonomi Kuartal IV Tumbuh 5% Meski Ada Omicron

Abdul Azis Said
21 Desember 2021, 12:32
sri mulyani, pertumbuhan ekonomi, ekonomi kuartal IV
ANTARA FOTO/Galih Pradipta/wsj.
Menteri Keuangan Sri memperkirakan pertumbuhan ekonomi untuk keseluruhan tahun di kisaran 3,5%-4%.

Pertumbuhan ekonomi pada kuartal terakhir tahun ini dipastikan lebih kuat dibandingkan kuartal sebelumnya. Menteri Keuangan Sri Mulyani memproyeksikan ekonomi dapat tumbuh di atas 5% sejalan dengan konsumsi dan investasi yang menguat.

"Pada kuartal IV diproyeksikan akan tumbuh di atas 5% karena akselerasi yang terlihat cukup kuat," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTA secara virtual, Selasa (21/12)

Dengan perkembangan tersebut, ia juga memperkirakan pertumbuhan ekonomi untuk keseluruhan tahun di kisaran 3,5%-4%. Konsumsi rumah tangga diperkirakan semakin menguat setelah pada kuartal ketiga lalu tertahan oleh varian Delta. Peningkatan konsumsi termasuk untuk katgeori transportasi dan leisure.

Ia juga menilai investasi tumbuh lebih kuat  seiring membaiknya rantai pasok dan penyelesaian proyek strategis nasinal (PSN). Kinerja ekspor dan impor juga diperkirakan masih melanjutkan pertumbuhan tinggi, khususnya ekspor untuk nonmigas.

"Indikator dari sisi konsumsi maupun produksi juga menunjukkan adanya pemulihan di kuartal terakhir ini," kata Sri Mulyani.

Indeks keyakinan konsumen (IKK) pada November naik menjadi 118,5 poin menunjukkan konsumen yang makin optimistis dengan perekonomian. Dari sisi kinerja sektor industri juga  membaik yang tercermin dari Purchasing Managers' Index (PMI) Manufaktur sebesar 53,9 poin. "Meskipun turun dari bulan sebelumnya tapi ini masih ekspansi, bahkan tertinggi dibandingkan negara ASEAN lainnya," kata dia.

Indeks penjualan ritel juga meneruskan penguatan setelah anjlok saat terhantam varian Delta pada kuartal ketiga. Mandiri spending index yang menggambarkan konsumsi masyarakat juga terus mengalami kenaikan pada bulan lalu.

Selain itu, sektor perdagangan internasional mencakup ekspor-impor juga akan berkontribusi positif terhadap pertumbuhan yang semakin kuat. Kinerja neraca dagang Indonesia pada November melanjutkan surplus US$ 3,51 miliar secara bulanan, melanjutkan tren kenaikan selama 19 bulan. Sementara secara kumulatif dari Januari-November, surplus mencapai US$ 34,32 miliar. 

"Surplus neraca dagang secara kumulatif merupakan angaka tertinggi dalam 14 tahun terakhir. Bahkan kalau dilihat, ekspor bulan November sebesar US$ 22,84 miliar merupakan tertinggi sejak tahun 2000," kata Sri Mulyani.

Bank Indonesia sebelumnya juga optimistis pertumbuhan ekonomi pada kuartal terakhir tahun ini akan lebih tinggi dibandingkan kuartal ketiga. Ekonomi akan didukung oleh konsumsi rumah tangga dan pemerintah.

"Kami melihat pertumbuhan di kuartal IV ini akan terus membaik dengan perkiraan bisa di atas 4,5%," kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers virtual, Kamis (16/12)

Perry mengatakan, konsumsi rumah tangga pada akhir tahun ini akan meningkat seiring periode musiman Hari Raya Natal dan Tahun Baru. Konsumsi pemerintah juga masih akan tinggi seiring ekspansi fiskal yang biasanya dikebut pada akhir tahun.

Ia pun memperkirakan pertumbuhan ekonomi untuk keseluruhan tahun ini mencapai 3,2%-4%. Adapun pemulihan akan semakin kuat pada tahun depan dengan pertumbuhan ekonomi dalam rentang 4,7%-5,5%

Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...