Dana PEN 2021 Tersisa Rp 86 T, Program Insentif Dunia Usaha Tak Laku

Abdul Azis Said
25 Januari 2022, 17:14
anggaran pen, dana pen, dunia usaha, insentif dunia usaha , pen
Arief Kamaludin|KATADATA
Ilustrasi. Kementerian Keuangan menyebut, anggaran PEN pada tahun lalu tak terserap Rp 86,17 triliun.

Anggaran untuk Covid-19 melalui program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) pada tahun lalu gagal terserap 100%. Realisasinya mencapai Rp 658,6 triliun atau 88,4% dari pagu Rp 744,77 triliun. 

Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Isa Rachmatarwata mengatakan, terdapat sejumlah faktor yang menyebabkan tak terserapnya anggaran PEN mencapai Rp 86,17 triliun pada tahun lalu. Realisasi yang rendah terutama terjadi pada pos belanja dukungan kepada Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dan korporasi yang hanya terpakai 71,5% dari pagu Rp 162,4 triliun.

Ia menjelaskan, minimnya realisasi untuk pos belanja UMKM dan korporasi dikarenakan perbankan  mengembalikan dana yang sudah ditempatkan pemerintah untuk  mendukung perekonomian, terutama kredit menjelang tutup tahun. Dana yang dikembalikan mencapai Rp 30,3 triliun.

"Ini karena berbagai alasan, mungkin karena tidak mudah mencari yang membutuhkan, atau mereka juga punya dana sendiri yang sudah mencukupi likuiditasnya, ada juga yang mereka khawatir diaudit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)," kata Isa dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi XI DPR RI, Selasa (25/1).

Selain itu, rendahnya realisasi di pos belanja dukungan UMKM dan korporasi juga disebabkan kurang diminatinya program penjaminan kredit untuk korporasi. Pemerintah menyediakan anggaran Rp 2,87 triliun untuk Imbal Jasa Penjaminan (IJP) korporasi, namun realisasinya hanya Rp 300 miliar.

"Mungkin karena lagi-lagi korporasinya sendiri tidak terlalu tertarik untuk memanfaatkan penjaminan pemerintah ini kemudian mereka jalan sendiri dan yang memanfaatkan hanya beberapa saja," kata Isa.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...