Tower Bersama Jual Obligasi Rp 2,2 T untuk Bayar Utang Anak Usaha

Abdul Azis Said
16 Februari 2022, 09:22
tower bersama, obligasi, utang anak usaha, tbig
ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Petugas melakukan pemeliharaan berkala menara (tower) telekomunikasi milik PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), di kawasan objek wisata Lembah Harau, Kabupaten Limapuluhkota, Sumatera Barat, Rabu (9/10/2019).

PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) berencana menerbitkan obligasi senilai Rp 2,2 triliun. Dana yang diperoleh dari penerbitan obligasi ini akan digunakan untuk membayarkan utang anak usaha.

Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), obligasi ini merupakan bagian dari penawaran umum berkelanjutan (PUB) obligasi V tahap III dengan target dana Rp 15 triliun. Surat utang ini akan ditawarkan dalam dua seri. Seri A memiliki nilai pokok sebesar Rp 1,7 triliun dengan tingkat bunga tetap 3,75% dan jangka waktu 370 hari sejak tanggal emisi.

"Kemudian, seri B berjumlah pokok Rp 500 miliar dengan tingkat bunga tetap 5,90% dan jangka waktu tiga tahun," demikian tertulis dalam prospektus, dikutip Rabu (16/2).

Dua obligasi ini masing-masing akan jatuh tempo 12 Maret 2023 untuk Seri A dan 2 Maret 2025 untuk Seri B. Sementara pelunasan masing-masing obligasi akan dilakukan secara penuh pada saat jatuh tempo.

Perseroan akan menggunakan dana hasil penawaran umum yang telah dikurangi biaya emisi untuk dipinjamkan kepada anak usaha dengan kepemilikan 99,99%, yakni PT Tower Bersama. Pinjaman tersebut untuk melunasi sebagian kewajiban keuangan Tower Bersama, terkait fasilitas pinjaman revolving US$ 275 juta (Rp 3,93 triliun) tanggal 20 Januari 2021 yang akan dibayarkan kepada para kreditur melalui United Overseas Bank Ltd sebagai agen.

Adapun fasilitas pinjaman ini dikenakan marjin bunga sebesar 1,85% per tahun di atas LIBOR untuk kreditur dalam negeri dan 1,75% per tahun di atas LIBOR untuk kreditur luar negeri, dan akan jatuh tempo pada bulan Juni 2026.

Per 11 Februari 2022, saldo kewajiban utang TB dalam fasilitas pinjaman ini sebesar US$ 265 juta atau setara dengan Rp 3,8 triliun. Dengan pembayaran fasilitas pinjaman kepada para kreditur, saldo kewajiban atas fasilitas pinjaman ini akan menjadi US$ 112,4 juta atau setara Rp 1,61 triliun.

Sementara itu, pemesanan pembelian obligasi harus dilakukan dalam jumlah sekurang-kurangnya Rp 5 juta dan/atau kelipatannya. Obligasi ini tidak dijamin dengan jaminan khusus, tetapi dijamin dengan seluruh harta kekayaan perseroan baik barang bergerak maupun barang bergerak, baik yang telah ada maupun yang akan ada.

Dalam proses penerbitan surat utang ini, perseroan menunjuk PT Indo Premier Sekuritas, PT CIMB Niaga Sekuritas, PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia, PT UOB Kay Hian Sekuritas, PT BCA Sekuritas, dan PT OCBC Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi obligasi dan penjamin emisi obligasi. Sedangkan, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) ditunjuk sebagai wali amanat.

Masa penawaran umum obligasi akan berlangsung pada 24-25 Februari 2022. Lalu, tanggal penjatahan pada 1 Maret 2022. Tanggal distribusi obligasi secara elektronik pada 2 Maret 2022. Kemudian, obligasi akan tercatat di BEI pada 4 Maret 2022.

Reporter: Cahya Puteri Abdi Rabbi
Editor: Agustiyanti

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...