Impor Konsumsi Turun Meski Ada Ramadan dan Lebaran

Abdul Azis Said
17 Mei 2022, 16:55
konsumsi, impor konsumsi
ANTARA FOTO/Candra Yanuarsyah/agr/pras.
Ilustrasi. Dampak Ramadan dan Lebaran terlihat pada kenaikan impor sayur, tetapi impor konsumsi secara keseluruhan turun dibandingkan bulan sebelumnya

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, impor barang konsumsi pada April 2022 turun 6,4% dibandingkan bulan sebelumnya meski terdapat momentum bulan Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri. Penurunan impor kemungkinan terjadi karena konsumen tampaknya masih berhati-hati melakukan konsumsi, terutama untuk pembelian barang tahan lama alias durable goods.

BPS mencatat impor barang konsumsi menyusut US$ 116,2 juta dibandingkan bulan sebelumnya atau 6,4% menjadi US$ 1,7 miliar. Namun, impor barang konsumsi masih tumbuh 4,21% secara tahunan.

"Penurunan secara bulanan kalau dilihat berasal dari produk farmasi, diikuti gula dan kembang gula," kata Kepala BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers daring, Selasa (17/5).

Impor vaksin untuk pengobatan manusia selain vaksin tetanus, toksoid, pertussis, campak, meningitis atau polio turun 63% dibandingkan bulan sebelumnya. Sementara impor gula tebu atau gula bit dan sukrosa murni secara kimiawi dalam bentuk padat anjlok 100%. Dengan kata lain tak ada impor gula pada bulan lalu setelah bulan sebelumnya melakukan impor senilai US$ 48,6 juta.

Impor bahan bakar diesel otomotif turun 62% menjadi US$ 20,6 juta. Impor daging sapi beku turun 38% menjadi US$ 40,1 juta. Impor cengkeh dan kurma juga turun masing-masing 51% dan 77%. Impor barang elektronik turun, seperti mesin pending (AC) turun 29%, serta impor LCD dan LED turun 43%.

Meski begitu, Margo juga menyebut terdapat barang konsumsi yang meningkat yakni sayuran, bertambah US$ 63,6 juta atau peningkatan 111,78% dibandingkan bulan sebelumnya. "Kalau dilihat negara asalnya itu dari Cina, Myanmar dan Mesir," ujarnya.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...