BI Diminta Segera Naikkan Bunga Agar Inflasi Tak Liar seperti di AS

Abdul Azis Said
18 Mei 2022, 18:47
bank indonesia, suku bunga acuan, inflasi, suku bunga
Agung Samosir|KATADATA
Ilustrasi. BI kemungkinan menaikkan suku bunga acuannya pada paruh kedua tahun ini.

Bank Indonesia (BI) diharapkan tidak terlambat menaikan suku bunga untuk menghindari kenaikan inflasi yang 'liar' seperti di Amerika Serikat. Ekonom bahkan menyarankan BI mulai menaikkan bunga pada bulan ini seiring adanya potensi kenaikan inflasi pada bulan ini. 

Kepala Ekonom Bank Central Asia David Sumual mengatakan BI kemungkinan menaikkan suku bunga acuannya pada paruh kedua tahun ini. Namun, ada peluang bank sentral menaikkan bunga lebih cepat lagi, yakni bulan depan untuk memberi sinyal bahwa bank sentral menaruh perhatian serius terhadap risiko inflasi ke depan.

"Saya lihat mungkin di semester dua ini BI akan mulai menaikkan suku bunga untuk menjaga ekspektasi inflasi supaya tidak liar," kata David kepada Katadata.co.id, Rabu (18/5).

Menurutnya, BI perlu belajar dari kondisi di Amerika Serikat saat The Fed mulai dikritik karena dinilai terlambat menaikkan suku bunga dan inflasi terlanjur memanas. Walhasil, The Fed perlu menaikan suku bunganya lebih tinggi dari ekspektasi awal.

"Kenaikan suku bunga ini supaya jangan sampai inflasinya liar," ujarnya.

Menurut dia, BI saat ini belum terlambat untuk menaikkan suku bunga. Ini karena kondisi internal di dalam negeri yang masih relatif baik. Inflasi pada April juga masih terkendali dalam target yang dipatok BI pada tahun ini sebesar 2% hingga 4% sehingga masih bisa menahan bunga acuan di level 3,5%.

Ia menilai BI perlu menaikkan suku bunga 50-150 basis poin (bps) hingga akhir tahun ini. Adapun kenaikan lebih kecil sebesar 50 bps, menurut dia, dapat dilakukan jika memang kondisi internal terutama rupiah dan keseimbangan eksternal masih bagus. Namun jika terjadi tekanan, maka BI diperkirakan dapat menaikan hinga 150 bps.

Senada dengan David, Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Piter Abdullah juga menyebut bank sentral perlu mengantisipasi lonjakan inflasi kedepannya. Kenaikan harga-harga ini bukan hanya terjadi karena adanya dorongan dari sisi permintaan, tetapi juga terkait rencana pemerintah menaikan sejumlah barang subsidi seperti pertalite, LPG 3 Kg dan listrik. Ia memperkirakan inflasi bahkan bisa melampaui 5% pada akhir tahun.

Piter menyarankan BI untuk segera menaikan suku bunga seiring risiko kenaikan inflasi yang berlanjut bulan ini. Inflasi April sudah menyentuh 3,47% secraa tahunan, diperkirakan inflasi tinggi berlanjut di bulan ini karena adanya momentum Ramadan dan Idul Fitri.

"Seharusnya BI sudah menaikkan suku bunga pada bulan lalu, tapi ternyata masih menahan, kalau tidak bulan lalu ya seharusnya bulan ini," ujarnya kepada Katadata.co.id

Ia menilai bank sentral perlu menaikan suku bunga sampai 75 bps pada tahun ini dengan pertimbangan bahwa The Fed akan makin agresif menaikkan suku bunganya serta pemerintah akan menaikkan sejumlah harga barang bersubsidi.

Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...