Kepemilikan Asing di Surat Utang Pemerintah Makin Turun Jadi Rp 789 T

Agustiyanti
31 Mei 2022, 11:55
BI, dana pensiun, asuransi, sbn, surat utang, surat utang pemerintah
Arief Kamaludin | Katadata
BI menyebut, langkah dana pensiun dan asuransi yang secara agresif membeli SBN pada saat asing keluar, menurunkan tekanan di pasar keuangan.

Bank Indonesia mencatat porsi kepemilikan asing pada surat utang pemerintah atau surat berharga negara (SBN) semakin turun pada Mei 2022 menjadi sekitar 16% dari total SBN beredar. Jumlah ini turun signifikan dibandingkan sebelum pandemi Covid-19 yang mendekati 40% dari total surat utang pemerintah. 

"Sebelum pandemi, porsi SBN yang dimiliki noresiden mencapai 35%, bahkan sempat mencapai 41% pada Januari 2018. Namun, angka ini turun menjadi di bawah 20%, bahkan tercatat 16% pada Mei," ujar Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Destry Damayanti dalam Indonesia Financial Group International Conference 2022, Selasa (31/5). 

Ia menjelaskan, penurunan porsi kepemilikan asing pada SBN memberikan tekanan terhadap rupiah dan imbal hasil SBN. Adapun untuk memitigasi tekanan tersebut, BI telah melakukan intervensi tiga lapis di pasar spot, pasar Domestik Non-Deliverable Forward (DNDF), dan pembelian SBN di pasar sekunder. 

Destry pun menjelaskan pentingnya industri asuransi dan dana pensiun dalam kondisi tersebut. Menurut dia, langkah dana pensiun dan asuransi yang secara agresif membeli SBN pada saat-saat tersebut, menurunkan tekanan di pasar keuangan.

Untuk itu, menurut dia, penting bagi pemerintah, regulator, dan industri untuk meningkatkan penetrasi industri dana pensiun dan asuransi di Tanah Air. Ia mencatat hingga Maret 2022, total aset industri asuransi mencapai Rp 1.637 triliun, naik 12,9% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Aset tersebut meliputi investasi sebesar Rp1.345 triliun atau 82% dari total aset

Sementara itu, total aset bersih industri dana pensiun hingga periode yang sama mencapai  Rp 329 triliun atau tumbuh sekitar 6% secara tahunan. Aset tersebut terdiri dari investasi sebesar Rp 321 triliun atau 27,5% dari seluruh aset yang dimiliki dana pensiun.

Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pengelolaan dan Pembiayaan Risiko, kepemilikan asing di SBN hingga 24 Mei 2022 mencapai Rp 789,13 triliun atau 16,47% dari total SBN yang beredar Rp 4.790,13 triliun. Porsi ini semakin turun dibandingkan posisi akhir 2021 yang mencapai 19,05% dan akhir 2020 sebesar 25,16%.

Di sisi lain, porsi kepemilikan SBN oleh dana pensiun dan asuransi meningkat dari 14% pada akhir 2020 dan 2021 menjadi 16.47%. Secara nominal, SBN yang digenggam kedua industri ini bertambah hampir Rp 100 triliun dibandingkan 2021 atau Rp 208 triliun dibandingkan 2020 menjadi Rp 750,79 triliun. 

Adapun porsi kepemilikan SBN paling besar digenggam oleh perbankan mencapai Rp 1.611,33 triliun atau Rp 33,63% dari total SBN. Disusul Bank Indonesia sebesar Rp 814,78 triliun dengan porsi mencapai 17,01%. 

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...