Pendapatan Negara Melesat, Pembiayaan Utang Anjlok 73%

Image title
Oleh Abdul Azis Said
23 Juni 2022, 20:30
utang, utang pemerintah, pendapatan negara
Arief Kamaludin | Katadata
Ilustrasi. Pendapatan negara yang tinggi mendorong APBN masih surplus hingga bulan kelima sehingga penerbitan utang dapat dikurangi.

Kementerian Keuangan melaporkan realisasi pembiayaan utang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2022 hingga Mei hanya mencapai Rp 91 triliun, turun 73% dibandingkan Mei 2021. Pendapatan negara yang tinggi mendorong APBN masih surplus hingga bulan kelima sehingga penerbitan utang dapat dikurangi.

"Dengan pendapatan negara yang meningkat sangat tinggi sementara belanjanya perlu diakselerasi, maka posisi kas pemerintah masih cukup baik," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN KiTA edisi Juni 2022, Kamis (23/6)

Dengan posisi kas pemerintah yang baik, menurut Sri Mulyani, defisit tahun ini bisa ditekan lebih rendah dari target. Kondisi ini membuat pembiayaan utang juga bisa dikurangi. Realisasi pembiayaan utang hingga Mei baru mencapai 9,3% dari target dalam APBN sebesar Rp 973,6 triliun.

Realisasi penerbitan utang tersebut terdiri atas penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) secara neto Rp 75,3 triliun atau 7,6% dari target. Realisasi tersebut turun 78,4% dari realisasi periode yang sama tahun lalu. 

Meski begitu, kondisinya berkebalikan untuk penarikan pinjaman. Tahun lalu, realisasi pinjaman secara neto tercatat minus Rp 16,8 triliun, sementara tahun ini tercatat positif Rp 15,7 triliun. Ini berarti penarikan pinjaman baru pada lima bulan pertama tahun ini lebih besar dibandingkan pembayaran pinjaman, kebalikan dari tahun lalu. 

Di sisi lain, penurunan signifikan pada penerbitan SBN secara neto mendorong pembiayaan utang dalam APBN secara keseluruhan turun lebih dari 70%. Kondisi ini menurutnya menjadi indikator bahwa keuangan negara semakin sehat di tengah meningkatnya tekanan global.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...