Berita Pendapatan Negara Terbaru dan Terkini Hari Ini - Katadata.co.id

Presiden terpilih Prabowo Subianto berencana mengurangi defisit APBN dengan mengejar pengemplang pajak dan mengambil tindakan untuk memulihkan penerimaan pajak hingga Rp 300 triliun.

Ekonom Drajad Wibowo menolak wacana kenaikan PPN menjadi 12% pada 2025, karena khawatir akan mengurangi penerimaan pajak negara, sementara Kemenkeu melihat potensi penambahan penerimaan.

Pemerintah Indonesia akan mengenakan cukai pada minuman berpemanis pada 2025 sebagai bagian dari upaya meningkatkan penerimaan negara dan menekan prevalensi penyakit seperti diabetes.

Banggar DPR menyarankan agar pemerintahan Prabowo mendiskusikan terlebih dahulu terkait rencana kenaikan tarif PPN menjadi 12% pada tahun 2025 dengan mempertimbangkan kondisi ekonomi saat ini.

Menteri Keuangan Sri Mulyani melaporkan bahwa realisasi belanja pemerintah mencapai Rp 1.638,8 triliun, yaitu 49,3% dari target APBN.

Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut penurunan pendapatan negara disebabkan oleh turunnya pajak dan kepabeanan cukai akibat moderasi harga komoditas.

Sistem Simbara secara khusus memberikan capaian langsung terhadap penerimaan negara. Salah satunya dengan mencegah penambangan ilegal senilai Rp 3,47 triliun.

APBN defisit sebesar Rp 21,8 triliun karena belanja pemerintah lebih besar dari penerimaan yang diterima pada Mei 2024.

Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan bahwa APBN masih membukukan surplus pada April 2024.

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan bahwa pendapatan Indonesia pernah turun tajam akibat pergerakan harga komoditas global.

Menurut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, kenaikan PPN menjadi 12 % diperlukan demi mengerek pendapatan negara.

APBN 2023 Defisit Rp 347,6 Triliun, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Sektor minyak dan gas (migas) kini tak lagi menjadi andalan Kementerian ESDM dalam menyumbang pendapatan negara, melainkan sektor mineral dan batu bara (minerba).

Penerimaan bea cukai turun 11,75% hingga 12 Desember 2023. Penurunan tersebut terjadi oleh berbagai faktor, termasuk pengawasan rokok ilegal.

Pendapatan negara mencapai Rp 2.553,2 triliun, atau susah sesuai dengan target APBN 2023. Sri Mulyani optimis capai target Perpres 75 Tahun 2023 sebesar Rp 2.637,2 triliun.