Ada 2.391 Startup, Indonesia Tujuan Investasi Digital Terpopuler ASEAN

Abdul Azis Said
11 Juli 2022, 11:09
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, startup, investasi, investasi digital
Humas Setkab/Rahmat
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut Indonesia menjadi tujuan investasi digital terpopuler di Asia tenggara

Pemerintah mengklaim Indonesia kini menjadi salah satu negara tujuan utama investasi digital di kawasan Asia Tenggara. Indonesia memiliki 2.391 startup, dua decacorn, dan delapan unicorn dan menyumbang hampir separuh pangsa ekonomi digital ASEAN. 

"Indonesia menjadi tujuan investasi digital terpopuler di Asia tenggara atau mewakili 40% dari digitalisasi di Asia Tenggara yang nilainya Rp 300 triliun dan didukung perbaikan iklim usaha yang semakin kondosusif,"Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto membacakan arahan Presiden Joko Widodo dalam acara side event G20 Indonesia Jalur Keuangan di Nusa Dua, Bali, Senin (11/7).

Ia menjelaskan, ekonomi dan keuangan digital berpeluang menjadi salah satu mesin baru untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia. Nilai ekonomi digital Indonesia pada tahun lalu mencapai Rp 401 triliun. Hal ini ditopang meningkatnya akspektasi dan preferensi belanja online dan didukung sistem pembayaran digital. 

Ia memperkirakan, potensi ekonomi digital Indonesia diperkirakan bakal naik berkali lipat menjadi Rp 4.531 triliun dalam delapan tahun ke depan. Pada tahun lalu, transaksi uang elektronik meningkat 32,25%, nilai transaksi QR Indonesia Standar (QRIS) naik 245%, sedangkan transaksi bank digital meningkat 20,8%.

Ia meyakini, digitalisasi ekonomi dan keuangan akan terus terakselerasi. Salah satu indikatornya dari sisi inklusivitas. Keuangan inklusif diRI terus membaik. Dalam survei BI dan Dewan Nasional Keuangan Inklusif (DNKI) pada tahun lalu, sebanyak 65,4% dari orang dewasa Indonesia sudah memiliki akun layanan keuangan. Jumlah ini naik dari tahun 2020 sebesar 61,7% dan 2019 di 55,7%.

Adapun 83,6% dari orang dewasa di Indonesia mengaku pernah menggunakan produk atau layanan yang disediakan lembaga keuangan formal, termasuk BPJS. Persentasenya juga terus naik dalam tiga tahun terakhir masing-masing 78,6% pada 2019 dan 81,4% pada tahun 2020.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...