Banyak SBN Jatuh Tempo, Utang Luar Negeri RI Turun Jadi Rp 5.928 T

Agustiyanti
15 Juli 2022, 12:33
utang, utang luar negeri, sbn
KATADATA/ Arief Kamaludin
Ilustrasi. BI mencatat, utang luar negeri pemerintah pada Mei 2022 turun dari US$ 190,5 miliar pada bulan sebelumnya menjadi US$ 188, 2 miliar.

Bank Indonesia mencatat, utang luar negeri Indonesia pada Mei 2022 mencapai US$ 406,3 miliar atau sekitar Rp 5.928 triliun menggunakan asumsi kurs Jisdor akhir Mei. Posisi utang luar negeri Indonesia pada Mei 2022 turun US$ 3,8 miliar atau Rp 56 triliun dibandingkan bulan sebelumnya. 

Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono menjelaskan, utang luar negeri pemerintah dan bank sentral maupun swasta menurun pada Mei. Utang pemerintah turun dari US$ 190,5 miliar menjadi US$ 188, 2 miliar. 

"Tren penurunan ULN terjadi seiring beberapa seri Surat Berharga Negara (SBN) yang jatuh tempo pada Mei 2022," ujar Erwin dalam siaran pers, Jumat (15/7).

Erwin menjelaskan, pengaruh sentimen global yang memicu pergeseran investasi portofolio di pasar SBN domestik oleh investor nonresiden juga turut menjadi penyebab ULN pemerintah turun. Di sisi lain, menurut dia, pinjaman luar negeri pemerintah meningkat karena penarikan dari beberapa lembaga partner untuk membiayai beberapa program dan proyek prioritas.

Penarikan ULN dalam periode Mei 2022 masih diutamakan untuk mendukung belanja prioritas Pemerintah dan terus mendorong akselerasi program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Dukungan ULN pemerintah dalam memenuhi kebutuhan belanja prioritas hingga Mei 2022, antara lain mencakup sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial (24,5% dari total ULN Pemerintah), sektor jasa pendidikan (16,5%), sektor administrasi pemerintah, pertahanan, dan jaminan sosial wajib (15,1%), sektor konstruksi (14,3%), serta sektor jasa keuangan dan asuransi (11,8%).

"Posisi ULN Pemerintah relatif aman dan terkendali jika dilihat dari sisi refinancing risk jangka pendek, mengingat hampir seluruhnya merupakan ULN dalam jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,8% dari total ULN," kata dia.

Di sisi lain, ULN swasta pada Mei tercatat turun dari US$ 210,9 miliar menjadi US$ 209,4 miliar. Penurunan tersebut, menurut dia, dikontribusikan oleh ULN perusahaan bukan lembaga keuangan (nonfinancial corporations) yang mengalami kontraksi sebesar 0,9% secara tahunan, setelah pada bulan sebelumnya tumbuh 0,8%.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...