Sri Mulyani: Belasan Negara Berisiko Tak Bisa Bayar Utang Tahun Depan

Abdul Azis Said
15 Juli 2022, 09:31
Sri Mulyani
ANTARA FOTO/POOL/Fikri Yusuf/rwa.
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan keterangan usai penandatanganan Deklarasi Bali Asia Initiative disela pelaksanaan 3rd Finance Ministers and Central Bank Governors (FMCBG) dan Finance and Central Bank Deputies (FCBD) G20 di Nusa Dua, Badung, Bali, Kamis (14/7/2022).

Sejumlah tekanan ekonomi global yang muncul beberapa waktu terakhir ini berpotensi mendorong banyak negara berkembang tak mampu membayar utangnya tahun depan. Masalah ini menjadi perhatian serius dalam pertemuan para menteri keuangan dan gubernur bank sentral G20 di Bali hari ini, Jumat (15/7).

Dalam pertemuan tersebut, Menteri keuangan Sri Mulyani mengatakan, kenaikan harga komoditas, perang di Ukraina, dan pengetatan moneter menjadi tiga ancaman serius global saat ini. Risiko tersebut dapat meningkatkan utang negara-negara dunia.

"Limpahan utang yang nyata tidak hanya dapat dialami negara berpenghasilan rendah, tetapi juga di negara-negara berpenghasilan menengah atau bahkan ekonomi maju," kata Sri Mulyani di Nusa Dua, Bali, Jumat (15/7).

Ia menyebut, masalah utang suda menjadi tantangan negara-negara dunia selama dua tahun terakhir. Pandemi telah mempengaruhi ruang fiskal pemerintah yang kemudian berimplikasi pada peningkatan posisi utang. 

Dengan ancaman rangkap tiga saat ini, masalah utang disebut akan makin kompleks. Ia bahkan menyebut pengelolaan utang akan 'sangat mengerikan'. Catatan Dana Moneter Internasional (IMF) menyebut sekitar 60% negara berpenghasilan rendah dan 30% negara berkembang mendekati kondisi kesulitan utang.

"Belasan negara berkembang mungkin tidak dapat memenuhi pembayaran utangnya pada tahun depan," kata Sri Mulyani.

Masalah ini meluas, pasalnya bukan satu dua negara lagi yang berisiko tapi makin banyak. Hal inilah yang menurutnya jadi isu yang perlu diperhatikan menteri keuangan dan gubernur bank sentral dunia bersama organisasi internasional dan lembaga multilateral dalam pertemuan G20 jalur keuangan pekan ini.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Lavinda
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...