Efek Inflasi, Utang Kartu Kredit Kelompok Gen Z di Amerika Melambung
Inflasi di Amerika Serikat yang melambung sejak tahun lalu telah memberikan tekanan keuangan pada kelompok usia muda yang masuk dalam kategori gen Z dan golongan menengah ke bawah. Kondisi ini tercermin dari akumulasi tagihan kartu kredit yang melonjak pada kuartal kedua tahun ini.
Berdasarkan data perusahaan penilai kredit VantageScore, tagihan kartu kredit nasabah berusia 25 tahun atau lebih muda naik 30% pada kuartal kedua tahun ini dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Angka ini lebih tinggi dibandingkan tagihan kartu kredit secara keseluruhan yang naik 11% berdasarkan survei yang dilakukan menggunakan sampel acak terhadap 12,5 juta orang Amerika.
Sementara itu, tagihan yang dimiliki nasabah dengan nilai atau score kredit yang rendah naik hampir 25% pada periode yang sama.
Selama berbulan-bulan, data-data menunjukan kondisi keuangan warga Amerika yang tampak baik. Rekening bank mereka diisi oleh stimulus pemerintah hingga pemberian kelonggaran atas pembayaran pinjaman mahasiswa. Para pejabat bank secara konsisten mengatakan bahwa konsumen AS memiliki bantalan keuangan yang sehat dan tetap membelanjakan uangnya meskipun inflasi tinggi dan ekonomi melambat.
"Kini, ada tanda-tanda orang Amerika memperbesar secara berlebihan alokasi keuangan untuk tetap berpergian dan makan di luar dengan mengurangi pembayaran utang kartu kredit mereka," kata Silvio Tavares, kepala VantageScore.
Kondisi ini, menurut Traves, kontras dengan kecenderungan konsumen untuk melunasi pinjaman dan lebih hemat selama tahun pertama pandemi mengutip data The Fed.
"Ada beberapa area yang harus menjadi perhatian terkait dampak inflasi. Nomor satu di antaranya adalah konsumen menambahkan utang," katanya.