Kemenkeu Akui Kenaikan Harga BBM Akan Tambah Pengangguran
Kenaikan harga tiga jenis BBM, yakni Pertalite, Pertamax dan Solar akan mempengaruhi daya beli masyarakat. Kementerian Keuangan mengakui, hal ini akan berdampak pada perekonomian yang tumbuh lebih lambat dari harapan dan angka pengangguran yang naik.
Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada tahun ini masih dapat mencapai 5,2%. Angka ini lebih rendah dari perkiraan awal sebesar 5,3% jika tidak ada kenaikan harga BBM.
"Masyarakat saat ini masih melakukan kegiatan ekonomi, kami berdoa semoga kenaikan harga BBM tidak mempengaruhi secara signifikan. Namun, nanti akan dilihat hingga akhir September, bagaimana google mobility-nya," ujar Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara dalam kuliah umum Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, Senin (12/9).
Dalam riset yang dilakukan Bank Mandiri, kenaikan harga BBM akan memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomo tahun ini 0,33 poin. Namun, perekonomian diramal masih tumbuh di kisaran 5% pada tahun ini.
Kenaikan harga BBM juga akan berpengaruh terhadap angka pengangguran meskipun tidak signifikan. Suahasil dalam paparanya memperkirakan angka pengangguran akan naik 0,002 poin persentase. Angka pengangguran terus turun setelah melonjak saat awal pandemi Covid-19. Berdasarkan data terakhir yakni hingga Februari 2022, angka pengangguran berada di level 5,83%.