Arah Kebijakan BI 2023: Suku Bunga hingga Pengembangan Rupiah Digital
Bank Indonesia menyebut, arah kebijakan bank sentral pada tahun depan masih akan sama dengan tahun ini. Kebijakan moneter BI akan diarahkan menjaga stabilitas, sedangkan kebijakan lainnya diarahkan mendukung pertumbuhan.
Bank sentral juga memastikan kenaikan suku bunga akan dilakukan terukur, melanjutkan operation twist, hingga pengembangan rupiah digital.
"Dengan berlanjutnya gejolak global, kebijakan moneter tetap akan kami arahkan pada pro stabilitas, sementara empat kebijakannya lainnya akan terus diarahkan mendorong pertumbuhan ekonomi, atau pro growth," kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam paparannya di acara pertemuan Tahunan BI (PTBI), Rabu (30/11).
- Kebijakan Moneter
Output yang ingin dicapai dari kebijakan moneter pro stabilitas tahun depan yakni menurunkan inflasi dan menstabilkan nilai tukar rupiah. Inflasi ditargetkan bisa kembali ke bawah 4% pada tahun depan, dengan inflasi inti diharap bisa turun ke bawah 4% lebih awal yakni pada paruh pertama.
Perry mengatakan, kebijakan moneter akan bertumpu pada tiga langkah. Pertama, kebijakan suku bunga yang front loaded, preemptive dan forward looking untuk menurunkan ekspektasi inflasi yang dinilai sudah terlalu tinggi. Perry memastikan kebijakan suku bunga akan dilakukan secara terukur.
Kedua, kebijakan stabilisasi rupiah melalui triple intervention. Perry memastikan pihaknya akan tetap berada di pasar baik melalui intervensi di pasar spot, DND dan transaksi SBN di pasar sekunder. "Kecukupan cadangan devisa akan kami jaga," kata Perry.
Ketiga, operation twist, yakni menjual SBN tenor pendek dan membeli SBN tenor panjang di pasar sekunder. Namun BI mengatakan operasi tersebut akan dilakukan apabila memang diperlukan.
Penjualan SBN tenor pendek bertujuan mendorong kenaikan yield jangka pendek. Imbal hasil yang semakin tinggi akan menarik bagi investor sehingga diharap bisa merangsang masuknya investasi portofolio. Dengan demikian, rupiah akan menguat seiring masuknya modal asing ini. Sementara pembelian SBN jangka panjang untuk menjaga yield angka panjang dan membantu pemerintah mengelola ruang fiskal.
- Kebijakan Makroprudensial
Perry mengatakan, pihaknya masih akan mempertahankan kebijakan makroprudensial longgar untuk mendorong pertumbuhan kredit. Adapun kebijakan yang ditempu, yakni melanjutkan kebijakan uang muka 0% untuk kredit properti (KPR) dan kredit bermotor hingga akhir tahun depan.