BI Seleksi Bank yang Akan Distribusikan Rupiah Digital
Bank Indonesia tengah mempersiapkan penerbitan mata uang digital atau rupiah digital. Saat ini, BI tengah menyeleksi bank dan perusahaan pembayaran yang akan menjadi distributor rupiah digital.
"Kami sedang dalam proses memilih pemain-pemain terbesar di bank dan perusahaan sistem pembayaran yang akan kami pilih dan diamanatkan untuk mendistribusikan rupiah digital kami," kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam Konferensi Internasional Bulletin of Monetary Economics and Banking (BMEB), Kamis (25/8).
Rupiah digital akan berupa mata uang digital wholesaler atau grosir. Platform distribusinya akan menggunakan distributed ledger technic (DLT) blockchain.
Adapun perbankan nanti menggunakan DLT uang yang mereka miliki masing-masing. DLT ini mirip dengan sistem blockchain, yang memungkinkan data disimpan oleh setiap institusi dan bisa dipertukarkan secara langsung atau peer to peer.
Perry mengatakan, praktik penerbitan mata uang digital bank sentral di dunia sebetulnya terbagi menjadi dua, yakni ritel atau grosir. BI memilih distribusi secara grosir yang berarti tidak langsung didistribusikan kepada masyarakat tetapi melalui perantara bank atau lembaga sistem pembayaran besar. Bank dan perusahaan pembayar tersebut diberi mandat untuk mendistribusikan kepada masyarakat.
Sistem distribusi seperti ini, menurut Perry, jelas berbeda dengan uang kertas dan koin yang bukan hanya didistribusikan kepada bank tetapi juga masyarakat langsung.
"Di masa mendatang, mereka para milenial akan memiliki dua rekening di bank, apakah rekening standar seperti yang kita ketahui sekarang atau rekening digital. Jadi, bisa menggunakan rupiah digital ini juga nanti di metaverse," kata Perry.
BI saat ini dalam proses menerbitkan whitepaper dan consultative paper yang berisi konsep dan desain dari rupiah digital yang akan diterbitkan. Dalam keterangan sebelumnya, whitepaper tersebut akan diluncurkan akhir tahun ini sedangkan consultative paper akan diterbitkan pada awal tahun depan.
Perry menjelaskan, peluncuran mata uang digital tak sekedar menyiapkan desain. Ia menekankan pentingnya membangun interkoneksi dan interoperabilitas dengan infrastruktur pembayaran digital yang ada saat ini.
Oleh karena itu, menurut Perry, BI tengah mempersiapkan berbagai infrastruktur pembayaran lainya, seperti BI-Fast hingga reformasi RTGS. Tak hanya itu, BI juga merancang rupiah digital dapat digunakan untuk pembayaran lintas batas.