IHSG Berpotensi Turun Susul Wall Street, Ini Saham Pilihan Analis
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi tertekan pada perdagangan hari terakhir pekan ini, Jum’at (16/12). Indeks berpotensi melemah menyusul anjloknya bursa saham Wall Street usai rilis data penjualan retail yang turun lebih tajam dari perkiraan dan meningkatkan kekhawatiran resesi.
CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya mengatakan, pergerakan IHSG masih betah berada dalam rentang konsolidasi wajar menjelang pekan-pekan terakhir tahun ini. Potensi kenaikan jangka panjang masih terlihat.
“Namun, potensi tekanan jangka pendek masih membayangi sehingga momentum tekanan masih dapat terus dimanfaatkan oleh investor jangka menengah hingga investor jangka panjang,” ujar William dalam risetnya, Jumat (16/12).
Wiliam memprediksi indeks akan bergerak dalam rentang 6.676 hingga 6.874. Adapun ia merekomendasikan beberapa saham yang dapat dipantau investor, yakni:
- PT Astra International Tbk (ASII)
- PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP)
- PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)
- PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON)
- PT Ciputra Development Tbk (CTRA)
- PT Pakuwon Jati Tbk (PWON)
- PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI)
- PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS)
- PT Bank Ina Perdana Tbk (BINA)
Sementara Analis BinaArtha Sekuritas Ivan Rosanova memprediksi level support IHSG berada di 6.700, 6.636 dan 6.600, sedangkan level resistance-nya berada di 6.866, 6.919 dan 6.994.
Support merupakan area harga saham tertentu yang diyakini sebagai titik terendah pada satu waktu. Saat menyentuh support, harga umumnya akan kembali naik karena peningkatan pembelian.