Rupiah Juara Asia, Menguat Tembus di Bawah Rp 15.000 per US$ Pagi Ini

Abdul Azis Said
16 Januari 2023, 09:44
Rupiah, rupiah menguat
ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/foc.
Ilustrasi. Rupiah pagi ini menguat di bawah Rp 15.000 per dolar AS.

Nilai tukar rupiah menguat 69 poin ke arah Rp 15.080 per dolar AS pada pembukaan perdagangan pagi ini, Senin (16/1). Rupiah menguat ditopang perkiraan surplus neraca dagang yang masih tinggi serta pelemahan dolar AS.

Mengutip Bloomberg, rupiah terus hingga menembus level di bawah Rp 15.000 per dolar AS. Rupiah menguat 1% ke level Rp 14.993  pada pukul 09.40 WIB.

Penguatan rupiah pagi ini merupakan yang tertinggi dibandingkan sebagian besar mata uang Asia lainnya yang juga terpantau menguat. Yen Jepang menguat 0,14%, dolar Singapura 0,13%, dolar Hong Kong 0,02%, won Korsel 0,69%, peso Filipina 0,40%, rupee India 0,27%, yuan Cina 0,05%, ringgit Malaysia 0,07% dan baht Thailanf 0,15%. Hanya dolar Taiwan yang terpantau stagnan.

Analis DCFX Lukman Leong memperkirakan, rupiah akan kembali menguat hari ini di tengah penantian rilis data neraca dagang Desember 2022 yang diramal kembali surplus besar. Rupiah akan bergerak di rentang Rp 15.050-15.200 per dolar AS. 

Mengutip investing.com, pasar memperkirakan surplus dagang bulan lalu sebesar US$ 4,01 miliar. Sekalipun nilainya tetap besar tetapi lebih rendah dari bulan sebelumnya seiring ekspor yang terus turun.

"Namun, impor secara tahunan diperkirakan menurun sekitar 7%, berpotensi memicu kembalinya kekhawatiran akan perlambatan ekonomi," kata Lukman dalam catatannya pagi ini, Senin (16/1).

Di sisi lain, rupiah masih menguat seiring dolar AS yang masih tertekan oleh ekspektasi kebijakan kenaikan suku bunga The Fed yang lebih rendah. Berdasarkan CME Fedwatch Tool, The Fed kemungkinan besar menaikkan bunga 25 bps pada pertemuan mendatang, dengan probabilitas nyaris 95%, sisanya masih memperkirakan kenaikan 50 bps.

Senada, analis PT Sinarmas Futures Ariston Tjendra juga memperkirakan rupiah menguat hari ini seiring pelemahan indeks dolar AS. Kurs rupiah akan menguat ke arah Rp 15.050, dengan potensi resistance di kisaran Rp 15.200 per dolar AS.

Ariston melihat, inflasi AS yang terus turun mendorong menguatnya ekspektasi The Fed akan mengendurkan kenaikan suku bunga mendatang. Sentimen ini mendorong pasar mulai masuk ke aset berisiko.

Dari dalam negeri, data neraca dagang yang diperkirakan surplus lagi akan memperkuat rupiah seiring meningkatnya suplai dolar di dalam negeri. Ini akan memperkuat kebijakan pemerintah sebelumnya yang akan merevisi aturan terkait kewajiban repatriasi devisa hasil ekspor (DHE).

Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...