Rupiah Melemah ke 14.973 per US$ Jelang Rilis Pertumbuhan Ekonomi AS

Abdul Azis Said
26 Januari 2023, 10:25
rupiah, rupiah hari ini, rupiah melemah, update me
ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/foc.
Petugas menunjukan uang pecahan rupiah dan dolar AS di gerai penukaran mata uang asing VIP (Valuta Inti Prima) Money Changer, Jakarta, Selasa (3/1/2023). Rupiah ditutup melemah 28 poin atau 0,18 persen ke posisi Rp15.601 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp15.573 per dolar AS akibat dipicu kekhawatiran Bank Indonesia (BI) akan kembali menaikkan suku bunga acuan.

Nilai tukar rupiah dibuka melemah tipis delapan poin ke level Rp 14.973 per dolar AS di pasar spot pagi ini. Rupiah melemah di tengah penantian pasar terhadap data pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS) kuartal empat 2022 yang akan dirilis malam ini.

Mengutip Bloomberg, rupiah berbalik menguat dari posisi pembukaan ke level Rp 14.965 pada pukul 10.20 WIB atau stagnan dibandingkan penutupan kemarin.  

Mata uang Asia bergerak bervariasi terhadap dolar AS. Yuan Cina terkoreksi 0,25%, won Korea Selatan 0,01%, baht Thailand 0,02% dan dolar Taiwan 0,17%. Sebaliknya, yen Jepang dan ringgit Malaysia kompak menguat 0,34%, rupee India 0,16%, peso Filipina 0,28%, dolar Singapura 0,05% dan dolar Hong Kong stagnan. 

Analis DCFX Lukman Leong memperkirakan rupiah akan datar pada perdagangan hari ini menanti rilis data pertumbuhan ekonomi AS kuartal empat 2022 nanti malam. Rupiah akan bergerak di rentang Rp 14.900-Rp 15.100 per dolar AS.

Mengutip Investing, perekonomian AS diperkirakan tumbuh 2,6% secara tahunan pada kuartal empat, melambat dari 3,2% pada kuartal sebelumnya.

"Rupiah diperkirakan masih akan cenderung datar hari ini, dengan investor wait and see menantikan data pertumbuhan PDB AS malam ini," kata Lukman dalam catatannya pagi ini, Kamis (26/1).

Rupiah terkoreksi cukup dalam pada perdagangan kemarin mendekati level Rp 15.000 setelah sempat menguat ke bawah Rp 14.900 pada perdagangan hari sebelumnya. Lukman menyebut koreksi tersebut seiring adanya aksi profit taking. Pasar mengantisipasi banyak data ekonomi penting dan pertemuan bank sentral utama dunia dalam sepekan kedepan.

Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...