90 Klaster Corona di Perkantoran Jakarta Muncul selama PSBB Transisi

Dimas Jarot Bayu
Oleh Dimas Jarot Bayu - Tri Kurnia Yunianto
29 Juli 2020, 13:25
virus corona, klaster perkantoran, jakarta
ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/hp.
Karyawan melakukan aktivitas di pusat perkantoran, kawasan SCBD, Jakarta, Senin (8/6/2020). Pemerintah mencatat 90 klaster corona muncul sejak pelonggaran PSBB 4 Juni.

Pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ternyata berdampak pada munculnya klaster virus corona di puluhan kantor. Pemerintah mencatat sejak 4 Juni hingga 26 juli 2020 sudah ada 90 klaster perkantoran di Jakarta.

Sebelum PSBB transisi, jumlah kasus positif corona di klaster perkantoran hanya 43 orang. Namun sejak 4 Juni angka positifnya melonjak jadi 459 kasus positif.

“Perkantoran menyumbang kontribusi sekitar 3,6% (kasus) di masa PSBB transisi untuk keseluruhan kasus positif corona yang ada di DKI Jakarta,” kata Dewi anggota Tim Pakar Satgas Penanganan Covid-19 Dewi Nur Aisyah di Gedung BNPB, Jakarta, Rabu (29/7).

Dewi mengatakan secara rinci, 20 klaster berada di kementerian dengan 139 kasus positif. Lalu 10 klaster perkantoran berasal dari di badan/lembaga dengan 25 kasus corona. 

Selanjutnya ada 34 klaster di kantor lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan 141 kasus positif corona. Ada pula satu klaster perkantoran di lingkungan Polri dengan 4 kasus positif corona. 

Berikutnya ada delapan klaster perkantoran di BUMN dengan 4 kasus positif corona. Terakhir, ada 14 klaster di perkantoran swasta dengan 92 kasus positif corona.

“Ini akhirnya kita alert bahwa ternyata tetap di mana pun berada kita harus mematuhi protokol kesehatan,” kata 

Dengan banyaknya klaster perkantoran ini, Dewi menyarankan agar perusahaan bisa kembali menerapkan kebijakan bekerja dari rumah (work from home/WFH). Jika tidak memungkinkan, maka perusahaan harus membatasi jumlah pegawai yang masuk kantor sebesar 50%.

Halaman:
Reporter: Dimas Jarot Bayu
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...