Google: UU Baru Australia Bisa Berdampak Buruk ke Pembuat Konten Kecil

Cindy Mutia Annur
18 Agustus 2020, 10:51
google, media digital, australia
Google
Google doodle Pac-Man. Google mengkhawatirkan aturan baru Australia bisa berdampak buruk kepada pembuat kontek kecil.

Google merespons langkah Australia yang memaksa perusahaan membayar berita lokal yang muncul di platform mereka. Raksasa teknologi tersebut menilai aturan tersebut akan berdampak buruk terutama pada para pembuat konten (content creator) kecil.

Mereka mengatakan aturan itu akan membantu perusahaan media besar untuk menaikkan peringkat pencarian dan memikat lebih banyak pemirsa. Namun, aturan itu bisa memberikan keuntungan yang tidak adil terhadap pembuat konten individu yang menghidupi diri dari YouTube milik Google.

Ini lantaran aturan tersebut mungkin juga mewajibkan pemberian data kepada perusahaan besar tentang sistem pemeringkatan di YouTube. Hal ini dikhawatirkan akan berdampak kepada lebih sedikit penayangan untuk konten kecil.

 "Ini tidak hanya memengaruhi cara Google dan YouTube bekerja dengan bisnis media berita, undang-undang ini juga akan memengaruhi semua pengguna Australia kami," ujar Direktur Pelaksana Google Australia Mel Silva dikutip dari Reuters, Senin (17/8).

Pemerintah Australia pada akhir Juli lalu menyatakan akan mengeluarkan Undang-undang (UU) yang mewajibkan perusahaan teknologi seperti Google dan Facebook agar membayar konten yang diambil dari situs berita lokal. Sebab, pendapatan industri iklan di Australia anjlok akibat pandemi corona.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Australia Josh Frydenber optimis akan berhasil menagih uang dari Google dan Facebook, walaupun hal tersebut gagal dilakukan Prancis dan Spanyol. Dia mengatakan Google mampu menjaring 47% dari pengeluaran iklan secara online. Sedangkan Facebook bisa mendapatkan 24% porsi iklan.

"Kami ingin peraturan terkait dunia digital mencerminkan sebanyak mungkin aturan di dunia fisik," ujar Frydenberg.

Sedangkan Facebook mengaku kecewa dengan pemerintah Australia karena merasa telah mendiskusikan perkara ini sebelumnya. Di sisi lain, mereka mengatakan telah berinvestasi US$ 100 juta untuk industri media di tengah pandemi.

“Terutama karena kami telah bekerja keras untuk memenuhi tenggat waktu yang disepakati,” Direktur Pelaksana Facebook untuk Australia dan Selandia Baru Will Easton dalam sebuah pernyataan beberapa waktu lalu.

Reporter: Cindy Mutia Annur

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...