Lima Jurus Kementan Pacu Produksi Pertanian di Tengah Pandemi Covid-19

Image title
18 November 2020, 16:07
jfss2020, pangan, pertanian
Adi Maulana Ibrahim|Katadata
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo memberikan materi di acara webinar Jakarta Food Security Summit -5, Rabu (18/11/2020)

Kementerian Pertanian menyiapkan lima langkah untuk memacu produksi pangan di tengah pandemi Covid-19. Apalagi berbeda dengan sektor lainnya, pertanian dan pangan relatif bertahan meski dihantam pagebluk.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan Langkah pertama adalah Perluasan Areal Tanam Baru (PATB) seluas 250 ribu hektare untuk beberapa komoditas seperti padi, jagung, dan bawang.

“Lalu ada pengembangan lahan rawa di Kalimantan Tengah 164.598 hektare,” kata Syahrul dalam acara Jakarta Food Security Summit (JFSS) yang ke-5 yang diselenggarakan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia bekerja sama dengan Katadata.co.id, Rabu (18/11).

Kedua, diversifikasi pangan lokal berbasis kearifan lokal yang fokus pada satu komoditas. Syahrul mengatakan fokusnya menyasar tanaman ubi kayu dengan luas lahan 35.000 hektare, sagu 1.000 hektare, pisang 1.300 hektare, kentang 650 hektare dan sorghum 5.000 hektare.

“Ini merupakan langkah untuk mendorong agar kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi, selain melalui beras,” kata dia.

Ketiga, penguatan lumbung pangan dan cadangan beras. Syahrul memprediksi hingga Juni 2021, pasokan beras RI bisa mencapai 9 juta ton. “Karena dalam pandemi, stok yang penting itu adalah beras,” katanya.

Keempat pengembangan pertanian modern dengan smart farming, green house, food estate, dan korporasi petani. Khusus, food estate di Humbang Hasundutan, Sumatera Utara pihaknya telah menyediakan 30 ribu hektare lumbung pangan.

Halaman:
Reporter: Annisa Rizky Fadila
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami
Video Pilihan
Loading...

Artikel Terkait