Jokowi Balas Budi ke UEA, Nama Tol Japek II Diganti Mohamed bin Zayed

Rizky Alika
12 April 2021, 13:27
tol japek, mohamed bin zayed, jokowi, cikampek
ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah/foc.
Foto udara sejumlah kendaraan melintasi Tol Jakarta-Cikampek I dan II di Bekasi, Jawa Barat, Rabu (20/1/2021). Pemerintah mengganti nama tol ini menjadi Tol Mohamed bin Zayed, Senin (12/4).

Pemerintah resmi mengganti nama Jalan Tol Japek (Jakarta-Cikampek) II Layang menjadi Jalan Layang MBZ Sheikh Mohamed Bin Zayed. Menteri Sekretaris Negara Pratikno mengatakan, penggantian nama dilakukan lantaran pemerintah Uni Emirat Arab (UEA) telah menyematkan nama Presiden Joko Widodo sebagai nama salah satu jalan utama di Abu Dhabi

Adapun, Mohamed Bin Zayed merupakan putra mahkota Abu Dhabi dan deputi komandan tertinggi Pasukan Angkatan Darat UEA. Perubahan nama jalan layang tersebut merupakan perintah dari Presiden Joko Widodo.

Apalagi, Jalan Joko Widodo adalah jalan strategis antara Abu Dhabi National Exhibition Center menuju kompleks kedutaan telah dinamai Jalan Presiden Joko Widodo. "Ini juga merupakan penghormatan pada bangsa Indonesia yang diberikan oleh pemerintah UEA, khususnya Syeikh Mohamed Bin Zayed. Itu latar belakang dari perubahan nama ini," kata Pratikno saat Peresmian Penamaan Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek yang disaksikan secara virtual, Senin (12/4).

Hubungan diplomatik antara Indonesia dan negara penghasil minyak itu telah berlangsung sejak 1976. Saat ini, hubungan kedua negara terus meningkat seiring dengan adanya kerja sama pada bidang sosial, kebudayaan, dan ekonomi.

Pada bidang ekonomi, UEA menjadi salah satu negara investor terbesar di Tanah Air. Terakhir, UEA menanamkan dananya pada lembaga Indonesia Investment Authority (INA) dalam jumlah besar, yaitu US$ 10 miliar atau sekitar Rp 140 triliun.

Direktur Jenderal Bina Marga Hedy Rahadian mengatakan, perubahan nama dilakukan berdasarkan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Nomor 417/KPTSM/2021 pada 8 April 2021.

Jalan Tol Cikampek II Layang memiliki panjang 36,4 kilometer. Konstruksi jalan tol tersebut dilakukan pada 2017 dan diresmikan pada Desember 2019 oleh Jokowi.

Pihaknya mencatat, kepadatan lalu lintas jalur tersebut sebanyak 200 ribu kendaraan per hari. Tol tersebut juga merupakan urat nadi dan solusi kemacetan Jakarta-Ckampek serta sebaliknya.

"Dengan diresmikannya nama jalan layang hari ini, semoga lebih meningkatkan hubungan kerja sama dan diplomatik antara Indonesia dan UEA," katanya.

Duta Besar Uni Emirat Arab untuk indonesia Abdulla Salem Obaid Al-Dhaheri mengatakan, hubungan kedua negara berada pada momentum yang positif. Hingga saat ini, kolaborasi antar kedua negara mencakup berbagai sektor, seperti minyak dan gas, pendidikan, kesehatan, agrikultur, perbankan, ritel, dan lainnya.

Abdulla meyakini, hubungan kedua negara akan semakin berkembang di masa depan. "Kami berkomunikasi hampir setiap hari," ujar dia.

Reporter: Rizky Alika

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...