WHO Soroti Mobilitas Jawa Bali Saat Ini Mirip Sebelum Pandemi Covid-19

Rizky Alika
17 September 2021, 15:01
who, wisata, covid-19, ppkm
ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/rwa.
Wisatawan menaiki wahana Ontang-anting di Dufan, Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta, Selasa (14/9/2021). Kawasan wisata Taman Impian Jaya Ancol kembali melayani pengunjungnya yang akan berekreasi mulai 14 September 2021 dengan jam operasional mulai pukul 06.00 -21.00 WIB dan pemberlakuan protokol kesehatan yang ketat. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/rwa.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyinggung peningkatan mobilitas masyarakat di seluruh provinsi wilayah Jawa dan Bali. Hal ini tercantum dalam laporan Covid-19 Situation Report-72 yang diterbitkan Rabu (15/9).

Peningkatan signifikan terjadi pada ritel dan rekreasi wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Banten. Tingkat mobilitas pun telah mencapai titik sebelum pandemi, yaitu pada 3 Januari-6 Februari 2020.

Advertisement

"Tren peningkatan mobilitas masyarakat terlihat di seluruh Jawa dan Bali, khususnya di stasiun transit, ritel, dan rekreasi," demikian tertulis seperti dikutip Jumat (17/9).

Dari data Google Mobility Reports, pada 12 September mobilitas masyarakat Pulau Jawa untuk berbelanja dan berkeliling sekitar tempat tinggal mereka meningkat. Data Jawa Tengah menunjukkan pergerakan untuk berbelanja dan farmasi meningkat 18%, begitu pula di Jawa Barat yang meningkat 24% dan Jawa timur yang naik 20%.

Sedangkan mobilitas masyarakat Banten juga meningkat 18% untuk berbelanja dan farmasi, 20% untuk ke taman, serta 7% untuk rekreasi. Adapun mobilitas masyarakat di jakarta meningkat 6% untuk kawasan tempat tinggal mereka.

WHO mengatakan, peningkatan mobilitas bisa berdampak pada peningkatan interaksi antara masyarakat dan penularan Covid-19. Untuk itu, mereka menyarankan pemerintah mengurangi kemungkinan transmisi dan mengantisipasi kapasitas sistem kesehatan di tingkat nasional dan daerah.

Adapun, pada 12 September insiden Covid-19 mingguan di wilayah Jawa-Bali telah menurun ke level rendah. Namun, insiden nasional dan di wilayah luar Jawa-Bali masih pada tingkat sedang.

Pada 6-12 September, Kalimantan Utara pun tercatat memiliki tingkat penularan komunitas tertinggi di Indonesia, yaitu dengan insiden 152,7 per 100.000 penduduk. Sementara, tingkat kematian yang tinggi akibat Covid-19 masih terjadi di Kalimantan Utara, Bangka Belitung, Bali, dan Yogyakarta.

"Analisis diperlukan untuk menurunkan angka kematian di provinsi tersebut," ujar dia.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement