Kasus Covid-19 Kerap Tak Terdeteksi, Ahli Minta PPKM Tak Dilonggarkan

Rizky Alika
1 November 2021, 14:12
covid-19, ppkm, corona
ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/hp.
Sejumlah warga bersepeda di kawasan Dukuh Atas, Jakarta, Minggu (31/10/2021). Mobilitas warga yang berolahraga masih ramai seiring penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level dua di Ibu Kota.

Pemerintah akan mengumumkan status Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Jawa-Bali pada hari ini. Namun ahli wabah menilai PPKM belum bisa dilonggarkan lebih jauh.

Epidemiolog dari Griffith University Dicky Budiman mengatakan level PPKM saat ini masih ideal untuk menjaga mobilitas masyarakat. Sebab, sebagian besar kasus Covid-19 di tengah masyarakat belum terdeteksi.

"Belum bisa dilonggarkan. Level yang saat ini sudah sangat bagus untuk menjadi penjaga gawang," kata Dicky kepada Katadata.co.id, Senin (11/1).

Apalagi level transmisi penularan di Indonesia bisa jadi berada dalam kondisi terburuk.  Hal ini ditunjukkan dari peningkatan kasus corona di 105 kabupaten/kota.

Ia menduga, setiap 1 kasus yang ditemukan di Indonesia bisa mewakili 8-10 kasus lain yang belum terdeteksi. "Ini fenomena gunung es," ujar dia.

Dicky berharap, pemerintah bisa meningkatkan pelacakan, pengetesan, dan perawatan di tengah melandainya kasus corona. Tes Polymerase Chain Reaction (PCR) menjadi penting untuk orang yang tertular corona meski sudah vaksinasi dosis lengkap. 

Dia juga meminta pemerintah bisa vaksinasi dosis lengkap 40% penduduk pada akhir 2021. Sedangkan, vaksinasi kelompok rawan perlu mendekati 90% pada periode yang sama.

Sementara, Dirjen Bina Administrasi Kewilayahan Kementerian Dalam Negeri Saftizal ZA mengatakan, belum bisa memastikan apakah PPKM akan diperketat atau dilonggarkan. "Selesai rapat akan dikabarkan," ujar dia. Adapun rapat PPKM kali ini dipimpin oleh Wakil Presiden Ma'ruf Amin lantaran Presiden Joko Widodo masih ebrada di luar negeri.

Berdasarkan data Google Mobilty, mobilitas penduduk di Indonesia mulai mengalami peningkatan pada supermarket, toko grosir makanan, pasar tradisional, hingga toko makanan khusus sebesar 27% dibandingkan dasar pengukuran. Kemudian, peningkatan mobilitas juga terjadi di restoran, kafe, pusat belanja, taman hiburan dan bioskop sebesar 6%.

Demikian pula dengan tren mobilitas pada area permukiman meningkat 5%. Sementara, mobilitas ke tempat taman nasional, pantai umum, taman umum naik 1%.

Sebelumnya, kasus positif virus corona di Indonesia bertambah 523 pada Minggu (31/10), menjadi 4,244 juta. Hanya DKI Jakarta yang mencatatkan kenaikan di atas 100 yakni 113.

Reporter: Rizky Alika

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...