Efek Pelonggaran PPKM, Penumpang Pesawat Domestik September Naik 84%

Abdul Azis Said
1 November 2021, 13:32
pesawat, bps
ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/foc.
Calon penumpang pesawat bersiap melakukan lapor diri sebelum melakukan penerbangan di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Jumat (4/6/2021).

Masyarakat semakin banyak menggunakan pesawat udara mulai meningkat seiring pelonggaran Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Level 1-4 di sejumlah wilayah. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah penumpang penerbangan domestik pada September sebanyak 1,97 juta orang.

Kepala BPS menjelaskan, jumlah penumpang penerbangan domestik pada September naik 84,04% dibandingkan Agustus 2021 sebesar 1,07 juta orang. Jumlah penumpang secara tahunan naik 3,72% dari September 2021 sebanyak 1,89 juta orang. Kendati demikian secara kumulatif masih kontraksi 16,50%.

"Angkutan udara untuk Agustus dan September sudah menunjukkan perbaikan dibandingkan Juli, saat itu ada pembatasan ketat sehingga aktivitas transportasi udara itu mengalami hambatan," kata Margo dalam konferensi pers virtual, Senin (1/11).

Sejak September sudah terlihat masyarakat yang bepergian ke luar kota dengan pesawat udara. Situasi ini merupakan pembalikan kuat dalam dua bulan terakhir setelah pada Juli hanya terdapat 1 juta penumpang yang drop dari 3,52 juta penumpang pada Juni.

Perbaikan tersebut juga diikuti pemulihan pada penerbangan internasional. Margo melaporkan terdapat 500 ribu orang yang diangkut dalam penerbangan internasional, naik 7,62% dari bulan sebelumnya kurang lebih 400 ribu orang.

Adapun secara tahunan jumlah penumpang juga naik 41,18% dibandingkan pada September 2020 yang tercatat 300 ribu orang. Kendati demikinan secara kumulatif penerbangan internasional masih terkontraksi 88,49%.

Pemulihan pada angkutan udara juga diikuti oleh transportasi darat kereta api. Jumlah penumpang transportasi ini pada September sebanyak 9,57 juta orang, naik 46,83% dari bulan sebelumnya. Kendati demikian secara tahunan masih terkontraksi 16,3% dan secara kumulatif kontraksi 29,39%.

Selain itu, perkembangan kereta api khusus untuk pengangkutan barang juga meningkat sebesar 2,48% secara bulanan menjadi 4,79 juta ton. Jumlah barang yang diangkut ini naik 15,86% secara tahunan dan 8,95% secara kumulatif.

Mobilitas menggunakan angkutan laut juga menunjukkan pola serupa. Margo mencatat terdapat 1,16 juta orang yang diangkut menggunakan kapal penumpang, naik 11,29% secara bulanan. Sedangkan secara tahunan naik 8,75% dan secara kumulatif tumbuh 4,4%.

"Pada kapal penumpang terlihat dari Juni ke Juli turun, Agustus masih ada turun sedikit, namun September sudah menunjukkan adanya perbaikan," kata Margo.


Baca Juga

Kapal khusus angkutan barang juga naik 0,23% secara bulanan menjadi 25,95 juta ton. Jumlah barang yang diangkut pada September turun 2,39% dibandingkan September 2020, tetapi secara kumulatif naik 5,93%.

Adanya peningkatan jumlah penumpang pada sejumlah transportasi seiringan dengan meningkatnya mobilitas di tempat transit. BPS mencatat mobilitas masyarakat di tempat transit terkontraksi 27,5% pada September dan 19,4% pada Oktober. Meski begitu, kontraksi dua bulan terakhir lebih rendah dibandingkan penurunan dalam 45,3% saat PPKM pertama kali pada Juli.

Mobilitas menggunakan transportasi kemungkinan akan terus naik sampai akhir tahun. Survei Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian Perhubungan mencatat, ada 19,9 juta orang di Jawa-Bali yang akan melakukan perjalanan saat libur Natal dan tahun baru (Nataru).

Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...