Bio Farma Kirim 233 Juta Dosis Vaksin Covid, Terendah ke Sulbar

Rizky Alika
9 November 2021, 19:17
vaksin, bio farma, covid-19
Antara
Karyawan memeriksa kondisi suhu Envirotainer berisi bahan baku vaksin COVID-19 Sinovac saat tiba di Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Minggu (20/6/2021). ANTARA FOTO/Novrian Arbi/hp.

Pemerintah tengah berupaya meningkatkan capaian vaksinasi Covid-19 di seluruh daerah. PT Bio Farma (Persero) juga telah mendistribusikan 233,3 juta dosis vaksin hingga 4 November lalu.

Secara rinci, distribusi vaksin tertinggi ialah Jawa Barat sebanyak 41,81 juta dosis. Kemudian, distribusi vaksin terbanyak menuju Jawa Timur sebanyak 37,09 juta dosis dan Jawa Tengah 32,12 juta dosis, Jakarta 20,28 juta dosis, dan Sumatera Utara 10,47 juta dosis.

Sementara, distribusi vaksin terendah ialah Sulawesi Barat 89,3 ribu. Provinsi dengan cakupan rendah lainnya adalah Maluku Utara 757,7 ribu, Kalimantan Utara 807,7 ribu, Papua Barat 811.770, dan Gorontalo 959,9 ribu.

"Kami setiap hari distribusi karena targetnya tinggi," kata Honesti dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI DPR, Selasa (9/11).

 Hingga 8 November, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) juga mencatat 252 juta dosis vaksin yang sudah dikirim ke provinsi. Ini artinya, ada sekitar 19 juta dosis vaksin yang langsung dikirimkan oleh pengembang ke berbagai provinsi.

Sebagai contoh, vaksin Pfizer memilkiki mekansime supply agreement dengan Pfizer global dan Kemenkes untuk langsung mendistribusikan vaksinnya ke daerah. Honesti menargetkan, Bio Farma dapat mendistribusika vaksin corona sebesar 326,8 juta dosis hingga akhir tahun ini.

Apalagi masih ada 111 juta dosis vaksin yang akan masuk ke Indonesia pada November dan Desember. "Itu vaksin dari berbagai pengembang, termasuk vaksin produksi Bio Farma," ujar Honesti. Ia pun menilai, stok vaksin yang telah ada saat ini mencukupi namun terkendala maslaah permintaan.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo terus menambah target vaksinasi Covid-19 kepada masyarakat. Saat ini, Presiden meminta seluruh provinsi sudah menerima suntikan dosis pertama sebesar 60% dari jumlah penduduk pada November ini.

Selain itu, Jokowi minta 70% penduduk di setiap provinsi sudah disuntik dosis kedua pada Desember. Meski demikian, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan sasaran terbaru ini cukup berat untuk dicapai.

"Ini agak berat," kata Budi dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR, Jakarta, Kamis (8/11).

Namun ia akan berupaya untuk mecapai target suntikan pertama mencapai 60% penduduk di setiap provinsi. Saat ini, hanya ada 13 provinsi yang sudah mencapai target tersebut.

Beberapa di antaranya ialah vaksinasi dosis pertama di Jakarta mencapai 133,21%, Bali 100,58%, Yogyakarta 94,2%, Kepulauan Riau 91,3%, Bangka Belitung 66,45%, dan Jawa Timur 64,41%.

Sedangkan, provinsi dengan capaian vaksinasi dosis pertama terendah ialah Papua Barat 35,82%, Maluku Utara 36,49%, Sulawesi Tengah 37,05%, Sulawesi Barat 38,4%, dan Riau 40,16%. Oleh sebab itu, pemerintah akan memprioritaskan vaksinasi pada wilayah tersebut.

Reporter: Rizky Alika

Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...